Masyarakat Sekitar Embarkasi Batakan Sempat Keberatan Jadi Lokasi Isolasi OTG, Ini Penjelasan Pemkot

Embarkasi Haji Batakan Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah kota mengakui belum melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Embarkasi Haji Batakan sebagai lokasi isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah kota. Akibatnya muncul penolakan karena khawatir terjadi penularan bagi masyarakat sekitar embarkasi haji.

Namun Wali Kota Rizal menolak jika ini sebagai aksi penolakan namun lebih karena belum tersosialisasi dengan baik penggunaan asmara sebagai lokasi isolasi mandiri.

Setidaknya ada 200 tempat tidur yang disiapkan untuk menampung pasien terkonfirmasi positif dengan status orang tanpa gejala.

“Mohon teman-teman mohon tidak mendramatisir itu bukan aksi penolakan, itu audiensi mereka memang belum mendapatkan sosialisasi, penjelasan. JAdi mereka merasa ada sesuatu yang belum jelas, nanti kita jelaska,” ujar Rizal (4/8/2020).

Dengan ada Permenkes nomor 413 tidak ada kewajiban pemda menyiapkan tempat isolasi mandiri bagi pasien OTG karena cukup isolasi di rumah saja.

Tapi dikhawatirkan jika isolasi mandiri di rumah bisa kena anggota keluarganya karena diyakini, masyarakat kesulitan saat di rumah melakukan isolasi atau komunikasi dengan anggota kluarga  sehingga dikhawatirkan justru akan menulari cukup banyak anggota keluarganya.

“karena itu pemerintah kota Balikppand idukung pemerintah provinsi mengambil inisiatif untuk memanfaatkan itu kepada mereka yang kesulitan melakukan isolasi mandiri di rumah,”jelasnya.

Penggunaan embarkasi ini menurutnya bukan yang pertama tapi juga daerah lain seperti Jakarta, Surabaya menggunakannya. “Dan ita sudah melakukan pemeriksaan, itukan embarkasi cukup luas  dan jauh dari masyarakat, sangat kecil masyarakat tertular apalagi dilakukan penjagaan tidak gampang masuk ke lokasi itu. Nanti kita jelaskan, mohon pengertian masyarakat, kalau anggota keluarga sendiri bagaimana?,” katanya.

Sedangkan hotel atau guesthouse jumlah terbatas dan lingkungannya saangt dekat  perumahan dan menggunakan AC. Tapi kalau di embarkasi bisa leluasa menikmati matahari, udara laut.

“Dia bisa ditempatkan lebih aman dibandingkan hotel. Kalau dihotel berapa ini kalau diembarkasi kan lebihn irit. Dan ini inisiatif pemerintah daerah,” ucapnya.

Penambahan kasuspun makin tinggi, awalnya penambahan perhari 3 hingga 5 sekarang sudah rata-rata 10 kasus.

“Jadi coba kita jelaskan jangan sampai salah paham. Coba bayangkan kalau ada anggota keluarga kena lalu bagaimana mengatasi di rumah tidak ada kamar sendiri, semuanya kumpul suami istri, anak, mertua. Jauh lebih aman bisa ditempatkan di embarkasi,” tandasnya.

Pihaknya segera akan memanfaatkan embarkasi karena perlu persiapan dan SOP termasuk sudah dilakukan penyemprotan, dan pembiayaan.

“Memang bapak gubernur bilang anggaran dibiaya provinsi tapi hal-hala kecilsebagian APBD kota,” ucapnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.