Masyarakat Tunggu Hasil Kerja Pansus Reklamasi dan Investigasi Korban bekas Lubang Tambang

Ilustrasi tambang di wilayah Samboja, Kukar, Kalimantan Timur. (sumber: google map)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejumlah kalangan menyayangkan terlambatnya DPRD Kalimantan Timur membentuk Panitia Khusus (Pansus), setelah 24 orang meninggal dibekas lubang tambang, sejak 2011 lalu.

Dimisator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur Pradarma Rupang mengatakan, Pansus Reklamasi dan Investigasi Korban Bekas Lubang Tambang Batubara DPRD Kalimantan Timur, terbentuk setelah ada desakan sejumlah kalangan.

Menurutnya, Pansus yang dibentuk pada  pertengahan Juni 2016 lalu itu masih harus teruji kinerjanya, sehingga menghasilkan rekomendasi, terkait penegakkan hukum. Karena selama ini tidak jelas siapa yang bertanggungjawab atas hilangnya nyawa puluhan korban jiwa dibekas lubang tambang.

“.Artinya efektifitasnya ini belum berjalan maksimal ketika Pansus ini harus teruji taringnya, dia sebenarnya selama tiga bulan kedepan sudah ada proses-proses perubahan. Khususnya proses penegakkan hukum itu juga berjalan walaupun belum ada rekomendassi dari pansus,” ujar Pradarma Rupang.

Pansus Reklamasi dan Investigasi Korban Bekas Lubang Tambang Batubara DPRD Kalimantan Timur telah meninjau salah satu lokasi kolam bekas tambang PT Multi Harapan Utama, di Kutai Kartanegara, tempat dimana Muliadi siswa Kelas I SMK Geologi Pertambangan Tenggarong, meninggal karena tenggelam , November 2015 lalu.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.