Media Harus Bantu Edukasi Masyarakat Jadi Pengguna Bijak dalam Medsos

Menteri Rudiantara menabuh bersama Ketua Umum AJI Indonesia Suwardjono dan pengurus AJI dalam pembukaan Festival Media di Solo (23/11/2017)

SOLO, Inibalikpapan.com – Maraknya berita hoax diera banjir teknologi informasi, membuat pemerintah perlu melakukan langkah bersama mengatasi persoalan ini. Salah satunya dengan menggandeng media dan seluruh stake holder di seluruh Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara, mengajak Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memerangi berita hoaks dengan pendekatan hilir yakni membatasi akses namun itu aspek terakhir yang akan dilakukan.

“Yang utama dilakukan sekarang pendekatan di hulu yaitu bersama-sama komunitas, semua strata bagaimana dalam memberdayakan mampu memilah dan memilih content di dunia maya atau media sosial. Di situ ada perguruan tinggi, masyarakat, artis, dan sebagainya bagaimana meningkatkan literasi,” katanya saat pembukaan Festival Media AJI di Graha Soloraya, Surakarta, yang berlangsung 23-24 November 2017.

Lanjutnya penutupan situs bukan tujuan Kominfo. Penutupan akses merupakan upaya terakir. Terpenitng menjadi pengguna makin bijak dalam menggunakan konten di media sosial sebab ada implikasi hukum.
Karena itu butuh edukasi terus menerus agar masyarakat makin memahami.

“Masyarakat harus mampu dan pandai memilah serta memilih. Semua yang bertentangan dengan ITE itu yang harus dipilah,” tandasnya.

“Kita ajak AJI melakukan hal yang sama. Makin merebaknya hoaks di dunia maya atau content negatif di media sosial harus diperangi bersama,” sambungya didampingi Ketua AJI Indonesia Suwarjono.

Dalam kegiatan Fesmed ada tiga perusahaan raksasa digital, Facebook, Google, dan Twitter, yang berbagi tips soal bermedia sosial yang bijak. Hal ini patut untuk diikuti oleh peserta fesmed maupun undangan yang hadir.
“Dalam kegiatan Fesmed ada seminar, konferensi internasional, dan workshop seputar perkembangan industri dan media digital terkini. Juga ada pameran dari sejumlah keanggotaan AJI di Indonesia,” tutur Ketua AJI Indonesia, Suwarjono.

Dalam Fesmed AJI tahun ini, banyak membahas soal literasi digital. Fesmed akan menyajikan workshop melawan hoaks, petunjuk internet aman, hingga social media hack.

“Fesmed AJI tahun ini juga mengulas tren media terkini yang semakin berkembang misalnya lewat workshop jurnalisme robot, data jurnalisme, reportase VR,”ucapnya.

Disebutkannya, literasi media di era digital saat ini begitu penting. Masyarakat dibanjiri oleh aneka informasi yang ditemukan tak jelas kebenarannya.

“AJI menganggap penting untuk memilah informasi yang benar di tengah sesaknya berita sampah, hoaks, fake news atau berita bohong,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.