Top Header Ad

Mediasi Gencatan Senjata Israel – Hamas, AS dan Arab Saudi Belum Capai Kesepakatan

Gencatan Senjata israel Hamas
Kondisi kota Gaza yang tak henti dapatkan serangan IDF di tengah upaya mediasi gencatan senjata (X/@suppessednews)

KAIRO, inibalikpapan.com – Mediator AS dan Arab telah membuat beberapa kemajuan dalam upaya mereka untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Namun tetap tidak ada kesepakatan pasti, begitu kata sumber Palestina yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan pada hari Kamis.

Saat perundingan berlanjut di Qatar, militer Israel (IDF) melakukan serangan di seluruh wilayah di Gaza yang telan 17 korban jiwa pada Kamis (9/1/2025), begitu kata petugas medis Palestina seperti dikutip dari Reuters.

Total warga sipil meninggal dunia akibat serangan IDF di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir menjadi 70, menurut kementerian kesehatan wilayah itu.

Qatar, AS, dan Mesir melakukan upaya besar untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan pertempuran dalam konflik selama 15 bulan.

Mediasi juga bahas pembebasan para sandera oleh kelompok Hamas sebelum Presiden Joe Biden meninggalkan jabatannya.

Presiden AS terpilih Donald Trump telah memperingatkan Hamas harus bayar harga jika tak bebaskan sandera sebelum pelantikannya pada tanggal 20 Januari.

Tak Ada Kesepakatan Meski Upaya Signifikan

Pada hari Kamis, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi mengatakan tidak adanya kesepakatan sejauh ini tidak berarti pembicaraan tidak akan membuahkan hasil.

Ia juga katakan bahwa upaya ini cukup signifikan.

“Ada negosiasi yang ekstensif, mediator dan negosiator berbicara tentang setiap kata dan setiap detail. Ada terobosan dalam hal mempersempit celah lama yang ada tetapi belum ada kesepakatan,” katanya kepada Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pada Selasa 7 Januari 2025, Israel katakan pihaknya berkomitmen penuh capai kesepakatan kembalikan sandera tetapi menghadapi halangan dari Hamas.

Israel dan Hamas temui jalan buntu terkait kesepakatan gencatan senjata selama setahun atas dua masalah utama.

Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan sandera yang tersisa jika Israel setuju untuk mengakhiri perang dan menarik semua pasukannya dari Gaza.

Israel mengatakan pihaknya tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas bubar dan semua sandera bebas.

Serangan Bertubi-Tubi Ke Gaza

Pada Kamis, jumlah korban meninggal dunia akibat serangan IDF termasuk delapan warga Palestina di sebuah rumah di Jabalia.

Kamp tersebut adalah kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, tempat pasukan Israel telah beroperasi selama lebih dari tiga bulan.

Sembilan orang lainnya, termasuk seorang ayah dan tiga anaknya, tewas dalam dua serangan udara di dua rumah di Jalur Gaza bagian tengah, kata pejabat kesehatan.

Puluhan orang tiba di rumah sakit di Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah untuk melayat kerabat mereka yang telah meninggal, dan membawa jenazah mereka ke kuburan.

“Tidak ada keamanan di negara ini, sama sekali, tidak untuk anak-anak, wanita, orang tua. Bahkan tidak ada keamanan untuk batu atau pohon atau apa pun. Semua jadi sasaran tanpa peringatan sebelumnya,” kata penduduk Adel Al-Mansi.

Pada hari Rabu, 8 Januari 2025, IDF katakan temukan jenazah sandera Badui Israel Youssef Al-Ziyadna, bersama dengan bukti yang masih diperiksa yang menunjukkan putranya Hamza, yang diambil pada hari yang sama, mungkin juga telah meninggal.

“Kami akan terus melakukan segala upaya untuk memulangkan semua sandera kami, yang masih hidup dan yang sudah meninggal,” begitu pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.