Melihat Bisnis Asuransi di 2021, Kenaikan Premi Hinggga Rp 58 Triliun

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Ditengah kondisi masih pandemi Covid-19 seperti saat ini, bagaimana dengan kondisi perkembangan industri asuransi di Indonesia di 2021 untuk itulah Selasa (29/6/2024) melalui media zoom dilaksanakan diskusi prospek dan tantangan asuransi 2021 dilaksanakan yang dimenghadirkan narasumber diantaranya, Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma, Akademisi Universitas Mulawarman Purwadi dan Chief Communication Officer AXA Mandiri Atria Rai.

Dalam kesempatan tersebut Made Yoga lebih menjelaskan apa itu asuransi yang merupakan salah satu produk OJK, manfaatnya dan sejauh mana perkembangan asuransi di Indonesia, termasuk bagaimana cara memilih asuransi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

“Perlu dipahami antara menabung di Asuransi dengan menabung di bank itu berbeda, jika di asuransi lebih mengarah kepada proteksi perlindungan diri dan tidak ada suku bunga, sedangkan menabung di bank diberi kemudahan dan suku bunga,” ujar Made Yoga Sudharma.

Adapun manfaat mengikuti asuransi dikatakan Made diantaranya adanya rasa aman perlindungan diri, memberikan kepastian, membuat hidup lebih tenang. Sehingga dalam memiliki suatu asuransi harus lebih proteksi lebih dibutuhkan. “Harus tahu apa yang kita beli dalam hal ini asuransi yang akan diikuti, jangan hanya melihat proteksinya, tapi harus dilihat manfaatnya,” tandas Made.

Sementara itu hingga triwulan pertama per Maret di 2021 ini ada kenaikan premi asuransi di Indonesia sekitar 24 persen atau sekira Rp 58 Triliun dibanding periode yang sama di tahun 2020 sekitar Rp 40,7 Triliun. “Artinya meski dalam kondisi pandemi ini warga masih banyak yang mengikuti asuransi,” tutur Made.

Sedangkan Atria Rai dari AXA Mandiri sejauh ini asuransi AXA selalu memberikan kemudahan kepada penggunanya dan selalu memberikan pemahaman memandu mereka yang ingin bergabung. “Di Axa memberikan produk proteksi jiwa dan kesehatan, jika terjadi risiko sakit dan biaya yang akan diganti meski baru beberapa bulan mengikuti asuransi axa,” ujar Atria.

Kepercayaan masyarakat Indonesia kepada Axa Mandiri juga cukup besar terbukti dari jumlah kepesertaan yang sudah mencapai 4 juta di seluruh Indonesia pada 2020 lalu. “Dengan kenaikan premi mencapai 18 persen atau 11 Triliun pada 2020 lalu,” akunya.

Akademisi Universitas Mulawarman Purwadi lebih menekankan pada kearah langkah-langlah yang harus dilakukan penyedia jasa asuransi dan faktor kesadaran masyarakat terkait asuransi yang masih melihat dari sisi investasinya dan peningkatan literasi juga harus ditingkatkan, apalagi ditengah kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini.

“Literasi sangat penting demi meningkatkan kesadaran masyarakat banyak yang belum paham dengan asuransi,” aku Purwadi. “Kemudian rasa ingin tahu dan keterbukaan antara konsumen dan pelaku penyedia asuransi lebih terbuka, sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari,” tambahnya.

Selain itu klaim asuransi juga harus dipermudah, bisa dengan memanfaatkan digitalisasi apalagi dengan kondisi masih pandemi ini.

“Termasuk membekali tenaga marketingnya agar lebih bertanggung jawab lagi kepada nasabah dari produk dan unit link yang ada dalam asuransi tersebut,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.