Memanas! Ribuan Pendukung dan Penentang Yoon Suk Yeol Unjuk Rasa
SEOUL, inibalikpapan.com – Ribuan orang terjang salju tebal di Seoul pada Minggu (5/1/2025). Mereka datang dari kelompok pendukung dan penentang penangkapan presiden Yoon Suk Yeol.
Hal ini membuat krisis politik Korea Selatan meruncing karena dukungan dari pendukung dan penentang Yoon sama besarnya.
Masa berlaku surat perintah penangkapan terhadap Yoon atas dugaan pemberontakan akan berakhir pada Senin 6 Desember 2025, 23:59.
Yoon menjadi presiden pertama di negara tersebut yang menghadapi penangkapan atas upayanya yang gagal untuk mengumumkan darurat militer pada 3 Desember.
Hal ini memicu kekacauan politik yang melanda negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia dan AS. Sekutu.
Presiden dari partai konservatif itu dimakzulkan oleh parlemen sekaligus ia dapat skors dari tugas-tugas resminya.
Mahkamah Konstitusi memutuskan apakah akan mengangkatnya kembali atau memberhentikannya.
Pada Jumat 3 Januari 2025 lalu, Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), atau KPK nya Korea Selatan gagal masuk rumah Yoon karena dinas keamanan kepresidenan Yoon dan pasukan militer cegah mereka.
Pengadilan Distrik Seoul Barat pada hari Minggu menolak keluhan dari pengacara Yoon bahwa surat perintah penangkapan itu ilegal dan tidak sah, kantor berita Yonhap melaporkan.
Panggilan ke pengadilan untuk meminta komentar tidak dijawab.
Pengacara Yoon mengatakan surat perintah tersebut inkonstitusional karena CIO yang memimpin penyelidikan kriminal, tidak mempunyai wewenang berdasarkan hukum Korea Selatan untuk menyelidiki kasus apa pun yang melibatkan tuduhan pemberontakan.
Pada hari Sabtu, CIO kembali meminta penjabat Presiden Choi Sang-mok, menteri keuangan, untuk memerintahkan dinas keamanan untuk mematuhi surat perintah penangkapan.
Pengacara Yoon Bakal Laporkan Balik CIO atau KPK nya Korsel
Para pengacara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa mereka akan melaporkan kepala CIO Oh Dong-woon dan tim investigasi kepada jaksa.
Pengacara Yoon katakan surat perintah penangkapan itu ilegal dan akan kerahkan polisi karena badan antikorupsi tidak memiliki wewenang untuk melakukannya.
CIO tidak segera menanggapi permintaan komentar.
“Menilai keabsahan penafsiran dan eksekusi hukum apa pun itu sulit,” kata Seok Dong-hyeon, pengacara Yoon, melalui Facebook. “Kalau ada kesalahan legalitas penegakan hukum terhadap presiden petahana, itu akan menjadi masalah besar.”
Beberapa pengunjuk rasa hari Minggu berkumpul semalaman di pusat kota Seoul saat suhu turun di bawah minus 5 derajat Celcius.
Salju setebal lebih dari 6 cm telah menumpuk di beberapa bagian ibu kota, yang berada di bawah peringatan salju lebat.
“Kita harus membangun kembali fondasi masyarakat kita dengan menghukum presiden yang melanggar konstitusi,” kata Yang Kyung-soo, pemimpin Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), sebuah kelompok buruh besar yang ikut serta dalam protes tersebut.
“Kita harus menjatuhkan penjahat Yoon Suk Yeol dan menangkap serta menahannya sesegera mungkin.”
Di dekatnya, pendukung Yoon memegang spanduk bertuliskan “Kami akan berjuang untuk Presiden Yoon Suk Yeol”.
Ada pula spanduk dan “Hentikan Pencurian”(Stop The Steal). Ungkapan populer dari pendukung Presiden terpilih Donald Trump setelah dia kalah dalam pemilu 2020.
Demonstrasi serupa menarik puluhan ribu orang pada hari Sabtu 4 Januari 2024.
Polisi pun berupaya bubarkan pengunjuk rasa KCTU yang menduduki jalan dan mengganggu lalu lintas serta tahan dua orang karena tuduhan serang petugas polisi, begitu kata kantor berita Yonhap.
BACA JUGA