Mengenang HM Nawawi Arief Pejuang Perintis dan Kemerdekaan dari Barabai
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Keluarga besar HM Nawawi Arief menggelar 35 tahun wafatnya HM Nawawi Arief salah satu pahlawan Pejuang Perintis Kemerdekaan dan Pejuang Kemerdekaan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Peringatan ini laksanakan di kediaman keluarga di Perumahan PGRI Graha Indah, Balikpapan Sabtu siang (20/2/2016).
HM Nawawi Arief diakui sebagai veteran RI pada tahun 1962 sedangkan sebagai Pahlawan Perintis Kemerdekaan pada tahun 1971 oleh pemerintah Republik Indonesia.
Perjuangan angkat senjata memang lebih terjadi di Kota Barabai, Kalsel kota kelahiran. Namun gerakan politik dan perjuangan Kemerdekaan justru di mulai di Kota Balikpapan-Samarinda, Kaltim. HM Nawawi Arief berjuang bersama Pahlawan Nasional AM Sangaji.
In Memoriam yang dilaksanakan secara sederhana ini dihadiri perwakilan Kodam VI Mulawarman, Polda Kaltim, Perwakilan walikota Kadisnakersos Tirta Dewi, wakil Ketua DPRD Kota Syarifuddin Odang, Ketua LVRI Kaltim Sofian Djohan dan sekitar seratus undangan.
Pada peringatan ini juga diperkenalkan buku putih jejak perjuangan HM Nawawi yang ditulis oleh dua anak almarhum yakni H Sulaiman dan H Badaruddin. Buku putih itu dibagi-bagikan kepada tamu undangan yang hadir pada acara itu.
Rencana keluarga pada Maret mendatang akan meluncurkan perjuangan ayah mereka dalam judul “Sang Pelopor Melintas Batas Menuju Kemerdekaan”. Pada peringatan itu, H Sulaiman Nawawi mengupas sedikit sinopsis jejak perjuangan bapaknya yang dimulai di Balikpapan-Samarinda pada tahun 1931 silam.
“Kita ingin kembali merajut cerita-cerita heroik perjuangan salah satunya HM Nawawi yang memulai perjuangan dari pergerakan kebangsaan. Dalam buku-buku sejarah banyak ditulis tahun 1947-1949. Beliau memulai perjuangan 1945-1949 bersama tokoh pejuang nasonal AM Sangaji dari Samarinda, Balikpapan kaltim sampai ke Kalsel,”terang H Sulaiman Nawawi dalam Peringatan 35 tahun HM Nawawi Arief (Mayor non NRP) meningal pada19 Februari 1981.
Lahir pada 10 Maret 1909 di Negara Hulu Sungai Selatan Kalsel, HM Nawawi Arief ini memulai akitvis perjuangan melalui Parindra tahun 1932 dengan kepanduan Surya Wirawan. Beliau juga salah satu pimpinan mogok buruh perusahaan minyak kolonial BPM (Pertamina) di Balikpapan pada tahun 1933. Pemogokan dan pemecatan yang dilakukan Belanda kepada penggerak mogok ini jadi awal dimulai pergerakan perjuangan kemerdekaan di wilayah Kalimantan Timur-Kalsel. Pemimpin aksi ini dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
“Beliau mulai pergerakan politik ditahun itu, kemudian pergerakan kemerdekaan 17 Agustus 1945-1947. Dimasa itu ada perjalanan panjang bersama Pahlawan Nasional AM Sangaji dari Samarinda sampai Kalsel. Ada tiga grup yang dibentuk AM Sangaji grup I, Aswin grup II dan HM Nawawi memimpin grup ke III wilayah Barabai dan sekitarnya,” terangnya.
HM Nawawi pada perjuangan Kemerdekaan banyak dilakukan di kota Barabai melawan tentara Nica. Kota Barabai yang beriklim sejuk ini sangat disukai oleh orang-orang Belanda dan dikenal Bandungnya Kalimantan.
“Di tahun 1946 grup III HM Nawawi, al Hamdi dan Norman Arif menggegerkan kota Barabai aksi bersenjata perjuangan di Barabai melawan Nica dengan siasat gerilya. Gerakan ini merepotkan Belanda dikala itu. Perjuangan melawan Belanda banyak terjadi daerah itu,” tuturnya.
Mengenang jejak perjuangan yang dilakukan pahlawan-pahlawan Indonesia termasuk jejak perjuangan H Sulaiman Nawawi bersama rekan-rekan ini dimaksudkan agar generasi muda ini tidak melupakan perjuangan ini. Alharhum juga dikenal sebagai pelopor Trikesuma.
”Karena pasang surutnya, terjadi degradasi penghormatan pada simbol-simbol negara ini makin memudar. Keinginan kita mewarisi nilai-nilai kepahlawannya. Ada tiga nilai bisa dilestarikan yakni nilai solidaritas, konsistensi dan komunitif, visioner dan humoris,”tandas H Sulaiman Nawawi didampingi H Badaruddin.
HM Nawawi Arief ditangkap Nica pada tahun 1947 disidang di pengadilan Militer luar biasa dan divonis 18 tahun oelh Belanda diasingkan di Cipinang dan Pulau Nusa Kambangan.
Nawawi meninggal pada tahun 19 Februari 1981 dan dimakamkan secara militer di TMP Banjar Baru, Kalimantan Selatan.
BACA JUGA