Menghidupkan Kembali Kerjasama Ekonomi Mabalu

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (batik coklat) bersama wakil wali Kota Rahmad Mas'ud saat berbuka puasa di rumah jabatan wawali Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar sepakat perlu dihiudpkan kembali perdagangan Mamaju-Balikpapan-Palu atau konsep Mabalu.

Perdagangan segitiga daerah ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi tiga daerah yang selama ini sudah terjalin.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bahkan berpendapat terbukanya akses udara dan laut antara pulau Kalimantan dan Sulbar akan memberikan peluang kerjasama yang lebih luas.

Baal mengatakan terbukanya jalur udara akan menghidupkan perekonomian antar Mamuju dan Balikpapan. “ Begitupula sebaliknya. Ini akan memperluas kerjasama segitiga yakni Mamuju, Balikpapan dan Palu, atau bahkan mungkin segiempat yakni Mamuju, Balikpapan, Palu dan Kalsel. Atau bisa juga bahkan lebih meluas sampai Kaltara” katanya saat buka puasa di rumah jabatan wakil wali kota balikpapan bersama Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat Balikpapan belum lama ini.

Manfaat kerjasama ini tidak hanya ekonomi tapi juga sektor budaya, pariwisata, atau bahkan pendidikan. Menurutnya khusus bidang pendidikan, banyak kerjasama yang bisa dilakukan, untuk meningkatkan mutu kualitas SDM untuk generasi muda mendatang.

“ Bidang panganternak dan industri juga demikian.Contoh pangan ada beras,dan tentunya harus didukung infrastruktur yang memadai. Kita akui 70 persen bahan baku dua wilayah ini bertumpu peternakan dan perkebunan,” katanya.

Daerah juga akan diuntung pada sisi penyerapan tenaga kerja lokal untuk menggiatkan pembangunan disegala bidang atau di semua sektor.

Wakil wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan menghidupkan kerjasama perdagangan segi tiga Mabalu yakni Mamaju, Balikpapan , Palu (Mabalu) ini akan berdampak luas bagi masing-masing daerah. Apalagi selama ini kota Balikpapan dan Kaltim sangat bergantung pada kebutuhan sembako, batu gunung, pasir dari luar Balikpapan.

Jika ini dihidupkan dalam bentuk kerjasama MoU antara Sulawesi Barat, Balikpapan dan Palu, Rahmad menilai perdagangan distribusi sembako mudah dan harga jauh lebih murah.
“Ini mimpi saya. Ini dimulai dari mimpi bukan hanya mimpi saya. Saya yakin kalau mimpi saya dimimpikan oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya warga Sulawesi Barat –Balikpapan saya yakin ini bisa membangun kehidupan yang lebih baik,”ujarnya.

Dia memastikan kerjasama ini tinggal selangkah lagi.
“Konsep ini kalau teralisasi insyallah teralisasi. Sekarang saya wakil walikota kebijakan ada tapi belum penuh untuk diberikan kebijakan. Dengan hadirnya gubernur ini mudah-mudahan konsep Mabalu bisa dikawal oleh beliau,” katanya.

Ungkap Rahmad seluruh kebutuhan pokok di Balikpapan dan Kalimantan Timur 95 persen dipasok dari luar Balikpapan yakni Sulawesi Barat.

”Berasnya, sayur mayur bahkan hewan ternak, hewan kurbannya hampir mayoritas dari Sulawesi Barat dan kami hidupkan perdagangan ini. Letak georafis dan kondisi SDA Kaltim beda dengan Sulawesi. Allah sudah ciptakan ini. Disini beras sawah tidak bisa hidup terbatas tidak maksimal tentu sebaliknya subur di Sulawesi. Nah seluruh kebutuhan batu material semua dari Palu,” jelasnya.

Konsep ini sebenarnya pernah dilontarkan pada saat kepemimpinan sebelumnya namun saat itu ada keterbatasan waktu sehingga konsep ini belum bisa direalisasikan.”Tapi saya yakin dengan kehadiran pak Gubernur ini bisa direalisasikan kedepanya,” harapnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.