Menkominfo Ancam Blokir Telegram Gegara Dianggap Tak Tegas Berantas Judi Online

JAKARTA, inibalikpapan.com– Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengancam akan memblokir Telegram di Indonesia. Ini gegara aplikasi perpesanan tersebut dinilai tidak kooperatif dalam pemberantasan judi online.

“Saya sebut saja di sini. Tinggal Telegram yang tidak kooperatif,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Minggu (26/5), melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

“Hanya Telegram yang tidak kooperatif. Platform yang sama sekali tidak kooperatif,” lanjutnya.

Budi Arie menjelaskan bahwa platform lain seperti Google berkomitmen bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memberantas judi online. Minggu depan, Kominfo dan perwakilan Google jadwalnya akan bertemu untuk mengatasi konten judi slot.

Ia menambahkan bahwa Google Cloud memiliki teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat melacak judi online di platform Google.

Budi Arie juga menekankan bahwa tren baru menunjukkan para pemain judi online mulai beralih ke aplikasi itu. Ia mengultimatum platform perpesanan milik Pavel Durov tersebut untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam pemberantasan judi online. Jika tidak, Budi Arie memastikan pemerintah bakal memblokir Telegram di Indonesia.

“Sekarang ada tren para pemain judi online ini mainnya di Telegram. Karena itu saya peringatkan ke platform Telegram. Jika tidak mau kooperatif untuk memberantas judi online ini pasti akan kami tutup,” pungkasnya.

Selain itu, Budi Arie Setiadi mengancam akan menjatuhkan denda sebesar Rp 500 juta. Ini kepada penyelenggara platform digital di Indonesia seperti X, Telegram, Google, Meta, dan TikTok yang masih menayangkan konten judi online.

Berdasarkan pemantauan Kementerian Kominfo, masih banyak konten dengan kata kunci terkait judi online di berbagai platform online.

“Hari ini saya ingin menyampaikan hal penting, yakni peringatan keras kepada seluruh pengelola platform digital,” tegas Budi.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.