Mensos Minta Pemda di Kalimantan Waspadai Perubahan Iklim

Mensos Tri Rismaharini membagikan bantuan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemerintah daerah (pemda) mewaspadai dampak bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim. Mensos meminta kepala daerah menyiapkan langkah antisipatif yang bisa memberikan solusi komprehensif terhadap bencana banjir.

Sebelumnya Mensos meninjau lokasi banjir di tiga daerah di Kalimantan, yakni Kabupaten Katingan, Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah dan Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan

Mensos meminta kepala daerah bisa menyusun rencana strategis dan antisipasi agar bencana tidak berulang dan menjadi kendala dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Mensos mengajak kepala daerah ataupun Forkompida untuk berani membuat terobosan. Mensos mengusulkan adanya pembangunan bendungan besar di Bumi Tambun Bungai.

“Untuk lahan itu nanti bisa dibicarakan dengan berbagai pihak. Dengan bendungan, misalnya, ada beberapa daerah yang akan merasakan manfaatnya menjadi tidak terdampak banjir,” kata Mensos.

Menurut Mensos, banjir berulang bukan hanya memberatkan tugas pemerintah namun juga mengakibatkan masyarakat kesulitan meningkatkan kesejahteraannya. “Banjir langganan membuat pemerintah sulit melaksanakan pembangunan. Masyarakat juga sulit meraih kesejahteraannya,” katanya. 

Mensos memotivasi agar berani membuat terobosan di tengah keterbatasan anggaran. Seperti yang ia lakukan pada saat menjabat Wali Kota Surabaya. “Saya itu ngga punya anggaran pak (saat menjadi Wali Kota Surabaya). Tapi memang kita harus berani dan membuat terobosan. Saya yakin ada jalan pak,” katanya. 

Ia mencontohkan pembangunan Bendungan Sutami di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dinilai Mensos sebagai langkah strategis. “Dulu banyak daerah di Jawa Timur yang menjadi langganan banjjr karena luapan Sungai Brantas. Tapi dengan satu bendungan, sekarang bisa dirasakan manfaatnya untuk banyak daerah,” katanya.

Mensos mengingatkan adanya tantangan yang harus dihadapi kepala daerah yang memiliki wilayah di kawasan pantai seperti Kabupaten Tanah Laut. Kawasan tepi pantai menghadapi dua ancaman yakni dari darat dan dari laut. 

“Perubahan iklim ini telah membawa resiko lebih besar terutama untuk daerah pantai bila banjir terjadi, air tidak bisa keluar. Kalau air laut naik maka akan terjadi rob. Jadi tanpa hujan pun bisa dilanda banjir,” kata Mensos. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.