Menunggu Penumpang, Wartawan yang Juga Sopir Taksi Online Dianiaya 2 Laki-laki

Yenos (mata diperban) didampingi pengacara dan rekan-rekan wartawan dari PWI Balikpapan.

Menunggu Penumpang, Wartawan yang Juga Sopir Taksi Online Dianiaya 2 Laki-laki

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com,– Yenos Fatliastioko (46), wartawan anggota PWI Balikpapan yang juga merangkap sebagai sopir taksi online mengalami babak belur saat menunggu penumpang di pusat perbelanjaan Balikpapan Super Blok (BSB), Minggu (10/9/2017) dinihari.

Ketua PWI Balikpapan Sumarsono mengatakan terlepas posisi sebagai sopir taksi online, pihaknya menyayangkan dan prihatin atas kejadian ini.  Diakui Yenos juga terdaftar sebagai wartawan di PWI Balikpapan. Di website resmi PWI Kaltim, Yenos tercatat sebagai wartawan muda Manuntung Balikpapan yang lulus ujikopetensi akhir tahun 2011 lalu, dan kini bernaung di bawah media Jurnal Balikpapan.

“Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi kami berharap kasus ini bisa diusut  tuntas sehingga diketahui siapa pelaku dan motif dibalik kejadian ini,”kata Sumarsono di kantor PWI Balikpapan bersama Yenos, Senin (11/9/2017).

Sumarsono menuturkan jika ada sangkut paut dengan tugas jurnalistik, PWI mengharapkan aparat hukum dapat juga mengusut menggunakan  UU pers. Tapi jika ini minimal murni kriminal pihaknya meminta kasus ini dapat diungkap secara tuntas.

Akibat penganiayaan ini, Yenos mengalami luka di pipi, bengkak di bagian mata kanan, hidung, dan perut karena dipukul. Pelaku penganiayaan diduga dilakukan dua laki-laki yang mabuk.

Menurut Yenos, awal mula kejadian ketika dirinya sedang menunggu di parkiran BSB. Dia sebelumnya baru mengantar penumpang pusat perbelanjaan dan hiburan di kawasan Balikpapan Selatan ini. Setengah jam kemudian ada wanita dari bawah dari pub lari-lari ke atas. Di belakangnya ada dua laki-laki tampak mengejar sambil berteriak-teriak memanggil wanita itu.

“Tapi si cewek nggak mau. Dia teriak-teriak nggak mau, terus sama cowok di teriakin kamu mau masuk mobil itukah?,” kata Yenos.

Yenos kaget karena lelaki itu menunjuk mobilnya. Bahkan menunjuk ke arahnya. Padahal dia tidak kenal dengan wanita tadi maupun dua laki-laki.

“Tahu-tahu selang tiga menit, dua laki-laki itu mendatangi saya. Dan ketika  saya keluar, sempat beranya apakah kenal dengan cewek tadi,” lanjut Yenos. “Saya bilang nggak kenal,  tapi dijawab keduanya: bohong kamu dan langsung memukul mata, perut, sampai diinjak-injak,” tambahnya.

Yenos dalam keadaan dikeroyok dua laki-laki itu, sambil terus menjelaskan bahwa dirinya sedang menunggu penumpang. Tetapi kedua laki-laki itu tidak menghiraukan. “Ya mungkin mabuk dan emosi,” katanya.

Dijelaskannya, dalam kejadian yang berlangsung cukup cepat itu, banyak pengunjung yang menonton, termasuk security. Namun tidak ada upaya untuk menghalangi kedua laki-laki itu.

“ Saya masih ingat muka pelaku itu. Kalau ada dilihatkan di CCTV saya pasti tahu,“ ujarnya.

Setelah kedua laki-laki itu pergi, Yenos yang mengalami luka lebam, pelipis berdarah juga bagian hidung, langsung memilih ke dalam mobil. Dengan susah payah dan hanya mengandalkan penglihatan mata satu, dia menyetir mobil meninggalkan lokasi menuju ke rumah sakit seorang diri.

Setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit, langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Balikpapan, dan sudah di-BAP juga divisum. Hingga saat ini, masih belum diketahui siapa pelaku dua laki-laki tersebut.

“Kami minta perkara diproses dan ada kepastian hukum sehingga, kejadian serupa main hakim sendiri ini tidak terjadi dikemudian hari,” kata kuasa hukum Rais Asosiasi Law yang mendampingi Yenos.(andi)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.