Top Header Ad

Merasa Dicurangi, Kontingen Balikpapan Gagal Juara Umum Porprov Kaltim

Atlet Balikpapan saat meraih medali

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Meski meraih medali terbayak, namun Kontingen Balikpapan gagal meraih target juara umum di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim ke VI di Kutai Timu 1-12 Desember 2018.

Salah satu yang menyebabkan kegagalan Kontingen Balikpapan meraih juara umum karena adanya kecurangan untuk beberapa cabang olahraga (cabor) saat pertandingan diantaranya, selam, muaythai, gulat, hoki dan angkat berat.

Sehingga sebagai bentuk protes, Kontingen Balikpapan tidak mengikuti penutupan Porprov Kaltim.

Hal itu disampaikan Sekretaris KONI Balikpapan Sulton Fahruddin saat bertemu Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud.

“Itu yang dirasakan para atlet cabor khusus dari Balikpapan. Tapi secara umum, semua kabupaten kota yang ikut bertanding merasakan kecurangan-kecurangan itu,” kata Sulton

“Semua atlet dari seluruh cabor, pelatih, official, semua pulang ke Balikpapan. Paling tinggal pejabat-pejabat pemerintahan saja yang tinggal,”

Kecuragan lainya kata Sulton, tiak adanya pra kualifikasi bagi tuan rumah. Termasuk menurunkan atlet-atlet dari luar daerah. Hal itu tentu tidak sesuai dengan sikap sportifitas yang harusnya ditunjukkan dalam olahraga.

“Seperti Kutai Timur, karena tuan rumah jadi tidak ada pra kualifikasi. Tapi detik-detik akhir, mereka memasukan nama-nama atlet yang ternyata dari luar daerah seperti atlet dari Jawa Barat yang turun di cabor bola basket, atlet bola voli dari Blitar,” ujarnya.

“Apalagi atlet profesional, prestasinya pasti tercatat di PB Cabornya masing-masing,”

Meski begitu, KONI Balikpapan tetap mengapresiasi perjuangan para atlet, karena Kontingen Balikpapan meraih 484 medali, diantaranya,  129 medali emas, 143 medali perak dan 212 medali perunggu. Berada diperingkat 3.

“Kami cukup puas dan bisa dikatakan one man one medal. Satu orang satu medali,” ujarnya.

Rahmad Mas’ud pun mengapresiasi keberhasilan Kontingen Balikpapan yang berhasil meraih medali terbanyak, dengan cara sportif tanpa melakukan kecurangan. Rahmad menilai, para atlet sudah menjadi pahlawan.

“Kami meraih medali terbanyak. Totalnya 484 medali. Tapi untuk medali emas, memang berada di urutan ketiga dan kami hargai itu. Terlepas ada yang kongkalikong ya, dan katanya ada kecurangan. Wallahu’alam, biasa itu dalam pertandingan,” ujarnya.

“Termasuk ada informasi medali yang dianulir. Nanti saya cek lagi dan akan melayangkan nota protes. Tapi saya sampaikan juga ke kontingen bahwa mereka telah menjadi pahlawan bagi kota Balikpapan.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.