Meski Masih Ada Kendala, Perbankan Terus Permudah Akses Kredit UMKM

Suasana fokus grup diskusi Pembiayaan kredit UMKM yang diselenggarakan AJI Balikpapan bersama Bank Mandiri (27/5/2016)

BALIKPAPAN- Meski pemerintah telah mengeluarkan aturan yang mempermudah dalam syarat mendapatkan permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) namun di lapangan persoalan mendapatkan pendanaan masih banyak dirasakan pelaku usaha kecil.

Dalam Fokus Grup Diskusi ekonomi tentang penguatan Kredit UMKM untuk menggairahkan perekonomian, persoalan mendapatkan pendanaan muncul. Pdahal pemerintah pusat telah mengeluarkan program KUR dan kemudahan bunga pinjaman bagi UMKM.

Seorang pelaku UMKM Suharto yang mengembangkan budidaya lele di lingkungan pesantren ini menyampaikan keluhan.

“Dua tahun lalu kita kembangkan bibit dan budidaya lele meskipun masih untuk kebutuhan pesantren dengan biaya pribadi. Kami bincang-bincang dengan kawan diperbankan, kami meminjam itu sulit memang. waktu itu ditawarkan Rp100 juta dengan jaminan tanah hampir 1 hektar karena tidak satu nama gagal. Akhirnya ada donatur bantu,” ceritanya dalam FGD bidang ekonomi “Penguatan Kredit UMKM untuk menggairahkan perekonomian di Balikpapan” kerjasama AJI Balikpapan dengan Bank Mandiri, (27/5/2016).

Suharto berpendapat seharusnya perbankan menyentuh sampai kebawah dengan membantu pembinaan managemen. Dia melirik cara yang dilakukan para rente di pasar.“Bukan putus ambil uang, lalu ditinggal gitu aja. Kenapa kalau di pasar itu orang (rente) lebih jeli jam berapa kumpul uang itu pedagang. Pada jam tertentu dikeliling, satu pasar dikuasi, dia ngantongi duit itu sampai Rp15 juta yang berputar disatu badan,” katanya.

Dia bahkan mengusulkan agar bank bisa lakukan itu turun ke level bawah dengan konsep menggandeng mahasiswa yang tidak mampu direkruit untuk belajar managemen.” Karena Belajar bertanggungjawab soal uang itu sulit pak,”tandasnya.

Saat ini usaha pembibitan dan budidaya lele perharinya mencapai 200 kg/hari kedepannya diperkirakan mencapai 1 ton/hari. Namun lagi-lagi tawaran kedua kali peminjaman dana dari perbankan mentok lagi karena jaminan tanah tidak satu nama bahkan listrik pun dicek.

“Saya bilang seharusnya sampean kasih pinjam lihat tuh realita ekonominya. Artinya yang kami lakukan penguatan ekonomi dasar dan melatih ekonomi santri nanti mereka yang tamat kembali kekampung bisa menjalankan kemampuan itu. Supaya dia punya kehidupan ekonomi,” terangnya.

851422838_62055Pelaku UMKM yang juga salah pembicara FGD, Kurnia Sutanto menilai saat ini banyak pelaku usaha yang masih mempercayai rente. Bahkan dengan bunga kredit 20 persen /bulan bahkan mencekik hingga 240 persen/tahun, par pedagang masih survive. “Tingginya suku bunga bukan suatu halaman utama. Mereka hanya ingin mudah dan tidak ribet,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala kantor perwakilan BI Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan jika prosesnya sulit maka dibagian mana yang sulit itu. “ Kita Kalau prosesnya dikatakan ribet dimananya? Tugas kita berikan kemudahan akses dalam pembiayaan perbankan,” tandasnya.

Menurutnya BI sebagai bank central mendorong UMKM dapat memiliki kemampuan kapasitas dalam rangka mendapatkan akses pembiayaan perbankan. “Bahkan dalam pengembangan UMKM dapat mendukung kelancaran moneter,” ujarnya.

Kepala Bank Mandiri Balikpapan Aris Sutantio mengatakan pihak menjamin pemberian kredit KUR atau UMKM tepat sasaran. Namun diakui masih banyak yang belum paham persyaratan mendapatkan pinjaman. “karena juga harus ada izin keterangan usaha dari keluarahan/kecamatan. Juga harus ada foto lokasi(plang usaha). Ini untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar ada usahanya dan membutuhkan kredit untuk pengembangan usahanya,” terangnya.

Susi Kepala Kredit Mikro Bank Mandiri mengatakan persyaratan kredit untuk UMKM secara umum hampir sama, namun saat ini untuk penerima KUR harus memiliki surat kepemilikan rumah dan izin dari tetangga. Disamping itu mereka memiliki plang usaha yang izin dikeluarkan dari kelurahan/kecamatan.
“Persyaratan soal surat keterangan usaha itu diakui peminjam masih banyak dikeluhkan UMKM,” tuturnya.

Untuk KUR usaha mikro mendapatkan pinjaman Rp25 juta rupiah sedangkan usaha kecil mencapai Rp200 juta.

“Kami juga memiliki tim mikro kredit sales yang ingin membantu pelaku UMKM. Bantu supaya proses ini dapat terealiasasi dengan cepat karena SLA target kami untuk memproses tidak boleh 3 hari setelah syarat lengkap,” terangnya.

Saat ini untuk plafon KUR di bank Mandiri yang masihi tersedia Rp25 juta.
“Seluruh Indonesia itu habis plapon di bulan April. Saat ini yang tersisa hanya Rp25 juta,”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.