Militer Israel Tambah Pasukan Ke Gaza

Militer Israel Tambah Pasukan Ke Gaza
Salah satu bentuk serangan militer Israel di salah satu sekolah untuk para pengungsi Gaza (x/@ @mhdksafa)

YERUSALEM, inibalikpapan.com  – Militer Israel katakan telah mengirim tambahan unit tentara untuk mendukung pasukannya yang beroperasi di Jabalia, Gaza, Jumat (18/10/2024).

Jabalia adalah salah satu kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi di Gaza. Penduduk Jabalia di Gaza utara mengatakan tank-tank Israel telah mencapai jantung kamp.

Mereka menggunakan tembakan udara dan darat secara masif setelah menerobos pinggiran kota dan distrik permukiman. Para pengungsi katakan tentara Israel menghancurkan puluhan rumah setiap hari.

Terkadang dari udara dan darat dan dengan menempatkan bom di gedung-gedung kemudian meledakkannya dari jarak jauh.

Militer Israel mengatakan pasukannya, yang telah beroperasi di Jabalia, Gaza selama dua minggu terakhir, menewaskan puluhan militan dalam pertempuran jarak dekat pada hari Kamis, 17 Oktober 2024.

Israel juga  melakukan serangan udara dan membongkar infrastruktur militer Hamas.

Peningkatan operasi Israel di Jabalia terjadi sehari setelah Israel tewaskan Yahya Sinwar, kepala Hamas.

Militer Israel mengatakan operasinya di Jabalia bermaksud hentikan pejuang Hamas untuk berkumpul kembali dan melakukan lebih banyak serangan.

Penduduk mengatakan pasukan Israel telah secara efektif mengisolasi kota-kota di Gaza utara, Beit Hanoun, Jabalia, dan Beit Lahiya dari Kota Gaza.

Militer Israel disebut menghalangi pergerakan mereka, kecuali bagi keluarga-keluarga yang mematuhi perintah evakuasi dan meninggalkan ketiga kota tersebut.

Darurat Perlengkapan Rumah Sakit di Gaza

Pada hari Jumat, pejabat kesehatan meminta pengiriman bahan bakar, perlengkapan medis, dan makanan ke tiga rumah sakit di Gaza utara.

Tiga rumah sakit tersebut kewalahan oleh jumlah pasien dan korban luka yang berdatangan.

Di Rumah Sakit Kamal Adwan, petugas medis harus mengganti anak-anak yang dirawat intensif dengan pasien dewasa yang terluka parah akibat serangan udara Israel.

Serangan tersebut terjadi di sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Jabalia pada hari Kamis, tewaskan 28 orang.

Anak-anak tersebut dipindahkan ke divisi lain di dalam fasilitas tersebut, di mana mereka dirawat dengan baik, katanya.

“Semua kasus tersebut kritis dan memerlukan intervensi medis,” kata Hussam Abu Safiya, direktur Kamal Adwan dalam sebuah video yang dikirim ke Associated Press.

Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, mengatakan pada X bahwa serangan terhadap sekolah tersebut adalah yang ketiga terhadap fasilitas UNRWA minggu ini.

Ia dan menambahkan bahwa badan tersebut kini telah kehilangan total 231 anggota tim dalam pertempuran tahun lalu.

Abu Safiya mengatakan 300 staf medis, yang telah bekerja selama 14 hari, menjadi terlalu lelah.

Terutama karena rumah sakit gagal menyediakan makanan yang cukup bagi mereka karena semua persediaan menipis.

Dokter di rumah sakit Kamal Adwan, Al-Awda, dan Indonesia menolak meninggalkan pasien mereka meskipun ada perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh militer Israel pada awal operasi di Jabalia.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.