Miris, Alokasi Dana Pengembangan Pariwisata Balikpapan Dibawah Satu Persen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Alokasi dana untuk pengembangan pariwisata di Kota Balikpapan ternyata hanya kecil. Padahal Kota Balikpapan dari awal digadang-gadang sebagai Kota Jasa dan Pariwisata.
“Kalau kita masih dibawah 1 persen. Memang kalau ingin mendapat pemasukan besar ya anggaran juga harus disesuaikan, ” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan Abdul Yazid disela-sela kunjungan kerja Kota Mataram.
Yazid mengakui, kondisi itu tentu membuat wisata Balikpapan seperti jalan di tempat. Karena Pemerintah Kota Balikpapan hanya mengandalkan wisata buatan seperti pusat perbelanjaan.
Karenanya, kunjungan kerja ke Kota Mataram akan menjadi bahan masukkan bagi DPRD maupun Pemerintah Kota Balikpapan dalam pengembangan wisata.
“Kita ingin tahu berapa pihak kota Mataram mengalokasikan untuk pariwisata,” terangnya.
Sementara Asisten Bidang Administrasi Umum Pemerintah Kota Mataram Evi Ganevia mengatakan, pihaknya justru mengandalkan konsep Kota Mica dalam pengembangan pariwisata.
Pasalnya, Kota Mataram berbeda dengan kota dan kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang selama ini memang sangat mengandalkan keindahan alamnya sebagai asset pariwisata.
Kota Mataram yang baru berdiri sejak 1992 ini dan berpenduduk 450 ribu jiwa ini tidak memiliki wisata pantai. Berbeda dengan Kabupaten ti Lombok Barat dan Timur dengan pantai Senggigi, Gili Air, Trawangan dan Gili Anan.
“Kita lebih mengandalkan konsep kota MICE, pengembangan kuliner, Pagelaran tingkat nasional seperti MTQ nasional serta event tingkat provinsi atau kota, ” imbuhnya.
Kata Evi, dalam pengembangan pariwisata, Pemerintah Kota Mataram mengalokasikan dana tahun ini mencapai Rp 98 miliar. Jumlah itu bahkan disebut masih kecil.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Mataram Nurman menjelaskan sector pariwisata mengandalkan konsep Mice dengan dintegrasikan pengembangan kuliner dan oleh kerajinan mutiara khas Mataram.
BACA JUGA