Muhaimin Tinggalkan Koalisi Indonesia Maju, PAN Yakini Erick Thohir Punya Peluang Besar Dampingi Prabowo
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pasca hengkangnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dari Koalisasi Indonesia Maju (KIM), semakin membuka peluang Erick Thohir mendampingi Prabowo Subianto.
Diketahui, Pastai NasDem dan PKB resmi telah berkoalisi dengan mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacapres).
Erick Thohir menjadi sosok yang didorong PAN untuk menjadi bacakal calon presiden (bacapres) mendampingi Prabowoyang didukung menjadi bakal calon presiden (bacapres).
“Paling tidak, setelah Cak Imin keluar dari KIM, salah seorang kandidat telah keluar. Dengan begitu, KIM dipastikan akan semakin memperhitungkan Erick Thohir dan menetapkannya dalam skala prioritas,” ujar Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com
Meski mendorong Erick Thohir sebagai kandidat pendampingi Prabowo, namun PAN kata dia, menghormati Partai Golkar yang juga berada dalam koalisi Indonesia Maju. Karena Golkar juga mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo.
“Meskipun berkontestasi dalam pilpres, namun kami akan tetap mengedepankan etika dan komitmen politik yang telah disepakati,” ujar Saleh.
Tetapi, bagi PAN, saat ini posisi Erick masuk daalam skala prioritas. Apalagi bila melihat hasil survei elektabilitas Erick yang dinilai PAN cenderung sangat baik dibandingkan dengan kandidat lain.
“Erick Thohir masih berada di barisan teratas. Karena itu, wajar sekali kalau dijadikan sebagai skala prioritas,” kata Saleh.
Klaim moncernya elektabilitas Erick menjadi modal dasar bagi PAN mengajukan nama Menteri BUMN sebagai bakal cawapres Prabowo. Saleh berujar dalam pembicaraan di tingkat internal KIM, usulan Erick menjadi cawapres akan disampaikan. Semua pihak diperbolehkan untuk melakukan assesment dan penilaian.
“Oh ya, dalam konteks pilpres, pasangan Prabowo-Erick Thohir dinilai paling tepat. Ada unsur tua-muda, militer-sipil, memahami bisnis dan keuangan, representasi nasionalis-religious dan memahami geopolitik dan sistem pertahanan keamanan,” ujar Saleh.
“Kuncinya memang dalam kedaulatan dan pertahanan. Negara kita harus berdaulat dalam segala aspek; ekonomi, sosial, politik, budaya, dan keamanan. Di dalam kedaulatan ini martabat bangsa akan semakin diperhitungkan. Nah, posisi seperti ini ada pada pasangan Prabowo-Erick Thohir,” tandas Saleh.
BACA JUGA