Mulai Surut, Total 28 Kampung di 5 Kecamatan yang Terendam Banjir Hingga Setinggi Lima Meter di Mahulu
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Warga di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) diimbau untuk tetap waspada. Meski, kini sebagian wilayah terlihat air sudah mulai surut.
Sebelumnya, banjir sempat merendam 28 kampung di 5 kecamatan di Mahulu sejak Senin (13/5/2024, yakni Long Apari, Long Pahanggai, Long Bangun, Laham, dan Long Hubung.
Banjir menyebabkan ratusan kepala keluarga mengungsi. Pasalnya, rumah mereka terendam banjir hingga lima meter. Akses jalan menuju Ibu Kota Kabupaten belum dapat dilalui kendaraan
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BOBD) Mahulu masih melakukan asesmen dan pendataan terkait korban jiwa maupun kerugian materil imbas dari banjir ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat Mahulu untuk tetap waspada. Jalanan licin, pecahan batu, kaca, dan endapan sisa banjir berpotensi melukai diri.
AKIBAT BANJIR KIRIMAN
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik, Kapolda Irjen Pol Nanang Avianto bersama Ketua DPRD Provinsi Hasanuddin Mas’ud meninjau langsung menggunakan helikopter.
Akmal Malik mengatakan, banjir yang terjadi di Mahulu, bukan berasal dari Sungai Mahakam. Tapi air kiriman dari Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
“Karena sesuangguhnya bukan air Sungai Mahakamnya naiknya tidak terlalu signifikan yang dari Sungai Boh dari Malaysia juga dari Kaltara,” ujarnya, Sabtu (18/05/2024)
BACA JUGA :
“Ini yang besar yang satu ini air yang gak diduga-duga dari masyarakat, sehingga masyarakat tidak siap. Masyarakat mengatakan, kenaikkan debit Sungai Mahakam tidak seperti itu biasanya,”
MAHULU SEMPAT LUMPUH
Akibat banjir besar tersebut lumpuh. Karena roda Pemerintahan, nyaris sempat terhenti. Termasuk Pendidikan akibat banjir besar. Padahal, sudah mendekati ujian akhir sekolah.
“Kami bersama Pak Kapolda, Ketua DPRD baru saja pulang ke Mahakam Ulu, memang kondisinya Pemerintahan agak terhenti,” ujarnya.
“Karena beberapa infrastruktur dasar seperti listrik itu mati, air bersih juga sangat sulit. Karena memang terendam,”
SEKOLAH TAK ADA AKTIFITAS
Dia mengungkapkan, sejumlah sekolah tidak bisa melakukan aktifias belajar mengajar karena sekolah juga terendam banjir. Ada 10 SMP, 24 SD dan 42 TK yang kondisinya memprihatinkan
“Ada 10 SMP, 24 SD, 42 TK yang terendam dan tidak bisa beroperasi, sementara sebentar lagi mau ujian,” ujarnya
Bahkan masih ada tiga kecamatan yang seperti terisolasi akibat banjir. Kesulitan menyalurkan bantuan. Karena tidak bisa melalui darat dan sangat beresiko jika melalui sungai.
“Ada tiga kecamatan belum tersentuh bantuan sama sekali. Pak Kapolda akan segera bergerak mengirimkan bantuan melalui helikopter karena tidak bisa melalui darat dan sungai karena jeramnya besar sekali,” ujarnya
BACA JUGA