Musim Septinus Alua Bersama Persiba Berakhir
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Musim Septinus Alua bersama Persiba Balikpapan dipastikan berakhir. Pasalnya, pemain yang dipinjam Beruang Madu pada awal putaran kedua itu mendapat sanksi berat dari Komisi Displin (Komdis) PSSI.
Septinus mendapat sanksi berat akibat protes dan tindakan tidak terpuji saat memukul wasit saat, Beruang Madu menghadapi tuan rumah Persatu Tuban dalam lanjutan Liga 2 di stadion Bumi Wali pada 14 September 2019.
Dalam keterangannya, PSSI menyatakan, pemain berdarah Papua itu dilarang beraktifitas dalam kegiatan sepakbola selama enam bulan. Artinya pemain yang pernah berkostum Persija Jakarta itu tak bisa memperkuat Persiba hingga akhir musim.
“Larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI selama enam bulan,” demikian pertanyataan PSSI melalui situs resminya.
Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berat itu setelah melalui rapat yang digelar pada 18 dan 20 September kemarin. Pemain yang biasa disapa Hanoman itu, dianggap melakukan pelanggaran karena melakukan protes dan memukul wasit.
Ketika itu, wasit bahkan langsung memberikan dua kartu kuning sekaligus pada menit ke 36, sehingga Septinus harus meninggalkan lapangan. Septinus mendapat kartu kuning karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan.
Namun kemudian, dia melakukan protes dan memukul wasit karena merasa tidak melakukan pelanggaran. Wasit pun kemudian mencabut kartu kuning kedua, dan kartu merah. Sehingga pemain yang dipinjam dari PSIS Semarang itu langsung meninggalkan lapangan.
Kehilangan Septinus tentu menjadi kerugian bagi tim kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan yang tegah berjuang untuk merebut tiket ke babak delapan besar liga 2. Septinus sebenarnya cukup bagus tampil bersama Persiba.
Hasil Sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI, tanggal 18 September 2019
1. PSIS Semarang
– Nama kompetisi: Shopee Liga 1 2019
– Pertandingan: PSM Makassar vs PSIS Semarang
– Tanggal kejadian: 11 September 2019
– Jenis pelanggaran: 5 Kartu Kuning dalam satu pertandingan
– Hukuman: Denda Rp. 50.000.000
2. Arema FC
– Nama kompetisi: Shopee Liga 1 2019
– Pertandingan: Arema FC vs Borneo FC
– Tanggal kejadian: 13 September 2019
– Jenis pelanggaran: pelemparan ke lapangan dan wasit (pengulangan)
– Hukuman: Denda Rp. 75.000.000
3. Persija Jakarta
– Nama kompetisi: Shopee Liga 1 2019
– Pertandingan: Persija Jakarta vs PSIS Semarang
– Tanggal kejadian: 15 September 2019
– Jenis pelanggaran: Penyalaan flare dan pelemparan ke supporter PSIS Semarang
– Hukuman: Denda Rp. 75.000.000
4. Pemain Aceh Babel United, Sdr. Afriansyah
– Nama kompetisi: Liga 2 2019
– Pertandingan: Blitar Bandung United vs Aceh Babel United
– Tanggal kejadian: 12 September 2019
– Jenis pelanggaran: Melakukan tindakan tidak sportif dan melanggar fair play
– Hukuman: Larangan bermain sebanyak 1 (satu) pertandingan
5. Pemain Persiba Balikpapan, Sdr. Septinus Alua
– Nama kompetisi: Liga 2 2019
– Pertandingan: Persatu Tuban vs Persiba Balikpapan
– Tanggal kejadian: 14 September 2019
– Jenis pelanggaran: melakukan protes dan memukul wasit
– Hukuman: Larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI
selama enam bulan.
Hasil Sidang Komite Disiplin PSSI, tanggal 20 September 2019
1. Ofisial Persewar Waropen,Carolina Ivak
– Nama kompetisi: Liga 2 2019
– Pertandingan: Mitra Kukar FC vs Persewar Waropen
– Tanggal kejadian: 6 September 2019
– Jenis pelanggaran: Memukul asisten wasit
– Hukuman: Larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI
selama enam bulan
2. Pemain Persewar Waropen, Oktavianus Maniani
– Nama kompetisi: Liga 2 2019
– Pertandingan: Mitra Kukar FC vs Persewar Waropen
– Tanggal kejadian: 6 September 2019
– Jenis pelanggaran: Menusukkan gagang bendera ke perut wasit
– Hukuman: Larangan beraktivitas dalam kegiatan sepakbola di lingkungan PSSI
selama enam bulan
BACA JUGA