Nadiem Diberi Buku Berisi Puisi Curahan Hati Guru di Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendapat sambutan hangat dari para guru saat berkunjung dan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kota Balikpapan, termasuk saat pertemuan dengan guru calon guru penggerak, Selasa (06/04/2021).
Salah satu guru yang sudah sekitar 20-an tahun mengajar mencurahkan isi hatinya kepada mantan Bos Gojek tersebut. Wanita paruh baya itu tak dapat menahan tangisnya. Kebahagiannya akhirnya bisa bertemu dengan Mendikbud.
Dia merasa mustahil bisa bertemu dengan Mendikbud. Karena hanya sebagai guru biasa. Namun ternyata kesempatan itu datang. Karena dia berpikir, untuk bertemu Mendikbud, hanya memiliki golongan tinggi sebagai ASN.
“Saya sampai menangis ketika kemarin siang saya berkesempatan (punya kesempatan) bertemu Pak Nadiem luar biasa,” ujar Guru Puspa sambil menahan tangisnya dihadapan Nadiem dan guru lainnya saat pertemuan dengan Menteri Pendidikan dan kebudayaan di hotel Grand Sinyiur.
Rekannya sesame guru di sekolah menyatakan, untuk bertemu menteri harus minimal golongan 4C sementara dia hanya golongan 4B sehingga harus menunggu lama bisa bertemu orang nomor satu di pendidikan nasional.
“Beberapa hari yang lalu patner saya di sekolah itu menelpon saya beliau katakan Bu Puspa kita hanya punya satu cita-cita supaya kita bisa ketemu langsung Pak Menteri caranya bagaimana kita naik pangkat sampai 4C,” ujarnya
“Jadi saya bilang, saya baru 4B berarti dua tingkat. Adu susahnya ketemu Pak Menteri, ternyata Tuhan mendengar doa dan siang hari ini saya berkesampatan bertemu dengan bapak karenanya biarkan saya menangis,”katanya.
Lalu ketika mendapat kesempatan akan bertemu dengan Mendikbud, dia pun sempat bingung akan memberikan apa saat bertemu, sebagai ucapan terima kasih telah mendapat kesempatan mengikuti program Guru Penggerak.
“Karena dari kemarin (senin) di kepala saya, saya mau kasih apa, bilang terima kasih sama Pak Nadiem. Saya mau kasih apa,” ujarnya.
Dia merasa mendapat banyak pengalaman menjadi bagian dalam program Guru Penggerak bersama guru se-Indonesia. Satu-satu yang diberikannya, sebagai ucapan terima kasih adalah buku berisi curahan hatinya sebagai guru.
“Saya gak punya apa-apa, saya hanya punya buku. Saya tulis ini ada 100 judul puisi, yang saya pastikan ini adalah isi hati saya selama ini, saya rasa saya tidak dengar tapi dengan guru pengerak saya diberi kesempatan ,saya diberi ruang,” ucapnya dengan rasa terharu.
“Kebetulan saya asli putra daerah, saya orang Dayak jadi saya merasa bahwa program guru penggerak betul-betul komunikasi yang langsung kepada bapak dan ibu guru diseluruh Indonesia berkesempatan menyampaikan isi hati, keinginan dan harapan untuk siswa,”tuturnya.
Karena satu yang menjadi cita-citanya menjadi guru, melahirkan siswa yang berprestasi dan majunya dunia pendidikan. “Kami hanya bisa memberikan sebuah buku ini, mudah-mudahan bapak bekernan, ini mungkin tidak ada artinya,” ujarnya langsung diterima buku itu dan ditandatanganinya.
“Tapi inilah ungkapan terima kasih kami. Betapa Kami menyambut bapak, kami mendukung bapak, kami siap pasang badan, untuk merdeka belajar siswa, “tandasnya.
BACA JUGA