Nah Loh! Pengadaan Kursi Stadion Batakan Tidak Dianggarkan di 2018

 BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Peluang pihak swasta untuk mengelola stadion Batakan kembali dibuka seluas-luasnya oleh Pemkot Balikpapan. Pasalnya diyakini kedinasan terkait seperti Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata atau Dinas Pekerjaan Umum tidak mampu karena telah disibukan dengan rutinitas lainnya.

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Sayid MN Fadli memastikan pengelolaan stadion berjuluk ‘New Emirates Stadium’ itu harus dikelola pihak ketiga. “Karena bukan hanya butuh biaya operasional dan perawatan yang besar, tapi juga menuntut SDM khusus untuk mengurus stadion Batakan,” dalihnya (16/11).

Jika pengelolaan tetap diserahkan kepada OPD maka diyakini menjadi beban baru. “Yang jadi acuan sementara untuk pengelolaan seperti stadion utama Gelora Bung Karno di Jakarta dan stadion Si Jalak Harupat di Bandung yang dikelola swasta,” sebutnya.

Memang bukan hal baru aset Pemkot Balikpapan dikelola swasta. Beberapa aset sebelumnya juga telah dikelola swasta seperti Rapak Plaza dan Plaza Kebun Sayur serta Pasar Baru Square. Termasuk Hotel Novotel yang berdiri megah di kawasan Klandasan.

“Skema kerjasama yang kita pakai Build, Operate and Transfer alias BOT, jadi aset pemerintah dapat  memberi kontribusi lebih terhadap pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja. Kita (Pemkot) juga tidak perlu keluar biaya besar untuk operasional,” jelasnya.

Namun saat ini Pemkot Balikpapan masih fokus pada penyelesaian pembangunan Stadioan Batakan. “Bersama DPRD, kita berupaya mengalokasikan anggaran untuk penyempurnaan stadion seperti pembangunan jalan masuk, lahan parkir dan pemagaran di tribun,” terang Sayid yang mengakui peruntukan anggaran 2018 masih parsial.
“Untuk menyelesaikan bagian-bagian kecil seperti jalan masuk, parkir. Itu dulu peruntukannya karena fasilitas di dalam serba mahal. Tapi saya lupa angka persisnya,” tandasnya dan pengadaan kursi stadion tidak masuk dalam anggaran 2018.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.