Top Header Ad

Nataru, Konsumsi BBM dan LPG Diperkirakan Meningkat di Kalimantan

Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan , Alexander Susilo dalam keterangan persnya pada Senin (18/12/2023).

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan mengaktifkan Posko Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang berlangsung mulai 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.

Hal ini disampaikan oleh Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan , Alexander Susilo dalam keterangan persnya pada Senin (18/12/2023).

Posko Nataru tersebut, dalam rangka memastikan ketersediaan stok dan penyaluran BBM serta LPG jelang Nataru. Karena diperkirakan konsumsi akan meningkat

Konsumsi BBM jenis gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax dan Pertalite) hingga 3,9%, BBM jenis gasoil (Dex Series dan Biosolar) sebanyak 1,1%, LPG sebesar 4,6% dan Avtur sebesar 0,9% dari rata-rata normal harian di wilayah Kalimantan.

Untuk di Kaltim sendiri estimasi kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline mencapai 5,1%, BBM jenis gasoil sebesar 1,2%, kenaikan konsumsi LPG 7,3 % dan untuk Avtur sebesar 6,1% dari rata-rata normal harian.

“Pada tahun ini, Patra Niaga di Kalimantan memproyeksikan akan terjadi peningkatan permintaan BBM dan LPG sepanjang Satgas Nataru 2023-2024 di wilayah Kalimantan,” ujarnya

Peningkatan diperkirakan akan terjadi sebesar 3,9% untuk BBM jenis gasoline dari 7.834 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 8.143 KL saat Nataru, BBM jenis gasoil sebanyak 1,1% dari 3.244 Kiloliter per hari di saat normal menjadi 3.281 KL.

“LPG sebesar 4,6% dari 1.725 MT per hari di saat normal menjadi 1.804 MT sedangkan Avtur yang mengalami keniakan terbesar 0,9% dari 528 KL per hari di saat normal menjadi 538 KL,” jelas Alex.

Sementara untuk Provinsi Kaltim, estimasi peningkatan BBM jenis gasoline mencapai 5,1%, dari 2.165 KL menjadi 2.274 KL, BBM jenis gasoil sebesar 1,2%, dari 780 KL menjadi 789 KL,

“Kenaikan konsumsi LPG sebesar 7,3 % dari 490 MT menjadi 526 MT dan untuk Avtur sebesar 6,1% dari 262 KL menjadi 278 KL dari rata-rata harian normal,” ujarnya

Arya menambahkan, khusus di beberapa wilayah jalur potensial (jalur toll, jalur wisata, jalur logistik), Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur padat kendaraan dan wisata sebanyak 85 SPBU yang tersebar di Kalimantan Timur sebanyak 25 SPBU

Kalimantan Barat 15 SPBU, Kalimantan Tengah 12, Kalimantan Utara 2 SPBU dan Kalimantan Selatan 31 SPBU. Seluruh SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak H-7.  Serta Pertamina juga menyiagakan sebanyak 199 Agen LPG di seluruh wilayah Kalimantan.

“Pertamina dalam masa satgas nataru ini juga meningkatkan pelayanan dengan menyiagakan 85  SPBU dan 199 Agen LPG guna memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Alex.

Sementara itu, untuk kuota dan stok BBM dan LPG serta Avtur di seluruh Kalimantan dalam keadaan aman dan Patra Niaga akan terus mengoptimalkan penyediaan stok tersebut. Terkait ketahanan stok rata-rata ketahanan stok antara 9 – 11 hari akumulatif.

“Kami berharap masyarakat tidak perlu panik akan kondisi stok BBM serta LPG. Di beberapa daerah di Kalimantan memang kerap terjadi keterlambatan pasokan bukan karena masalah kuota tapi lebih ke arah teknis,” ujarnya

“Contoh dari kendala teknis adalah distribusi saat di laut karena cuaca kurang baik sehingga butuh waktu tambahan untuk sandar atau distribusi darat yaitu mobil tangki yang menempuh jarak cukup jauh dengan kondisi jalan yang beragam,”

Dukungan dari Instansi dan Aparat Pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM. Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan.

Tidak hanya kepolisian, koordinasi juga dilakukan DLLJAR dan Badan Geologi untuk antisipasi kendala daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, area keluar/masuk lokasi Fuel Terminal, serta Bank persepsi untuk memperlancar proses keuangan khusunya di saat hari libur.

“Dalam pelaksanaan satgas nataru selaian berkoordinas internal baik Tim Holding maupun Subholding, Pertamina selalu berkoordinasi dengan instansi terkait meliputi Kementerian SDM, Kementrian Perhubungan, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI dan PT Telkom Indonesia,” ujar Alex.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.