BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Kementerian Kalautan RI menyerahkan 103 unit alat tangkap ramah lingkungan kepada 11 kelompok nelayan Balikpapan, Rabu pagi (20/12/2017).
Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Yosmianto menyatakan bantuan alat tangkap diberikan untuk program tahun 2017.
Yakni berupa alat tangkap Gilnet, bubu, pancing rawai. “Syarat utama alat mereka yang lama ditarik,” ujar Yosmianto.
Dengan pemberian alat tangkap yang lebih ramah lingkungan ini, nelayan tidak boleh lagi menggunakan alat tangkap lama
Pemberian bantuan alat tangkap ramah lingkungan ini merupakan kebijakan pemerintah pusat.
” Alat tangkap ikan pukat bela dan pukat tarik termasuk dogol ini nggak boleh lagi. Larangan itu berdasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Tahun 2015 yang harus menggunakan alat tangkap ramah lingkungan,” terangnya.
Yos menambahkan masih banyak nelayan yang belum menukarkan alatnya. Sosialisasi penggunaan alat ramah lingkungan akan terus dilakukan.
“Masih banyak yang belum tukar. Nunggu program pusat,” ujarnya.
Seorang nelayan Ahmad Zarkasi (33)
menerima bantuan alat tangkap ikan berupa gilnet. Dia mengatakan biasa menggunakan dogol untuk mendapatkan ikan.
“Biasa alat yang digunakan adalah dogol untuk mencari ikan saat melaut. Sekarang sudah dapat alat yang ramah lingkungan maka akan kami gunakan,” katanya.
Zarkasi yang juga anggota KUH Karya yang merupakan kelompok nelayan di Balikpapan, bersyukur bersyukur dengan bantuan alat tangkap nelayan ini.
Menurutnya alat tangkap ikan ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dan lebih peduli pada lingkungan untuk yang akan datang.
“Senang dengan bantuan alat ini. Biasa gunakan dogol, sekarang sudah ada gilnet,” ujarnya.
Zarkasi mengatakan dalam mencari ikan hanya dilakukan di kawasan pesisir Lamaru.
“Di lamaru atau pesisir nga jauh kalau melaut. Melihat cuaca juga, bersahabat atau tidak,” tandasnya.
Sebagai nelayan penghasilannya nelayan tidak menentu dan bergantung jumlah tangkapan ikan.
“Penghasilan nga mesti tergantung cuaca. Kalau bagus dapat lebih, kadang nga kembali modal,”tukasnya.