Nicke Widyawati Bangga Inovasi Pekerja Milenial Ciptakan Labsol-05

Nicke Widyawati

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com, – Nicke Widyawati bangga kepada perwira muda Pertamina atau pekerja milenial atas Inovasi menciptakan Labsol -05. Inovasi ini tidak hanya menarik perhatian manajemen PT KPI Unit Balikpapan tapi jadi direksi Pertamina.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan hal itu saat Bincang Millenials dan Gen Z setelah kegiatan Manajemen Walktrough (MWT) dan Safari Ramadhan.

“Saya bangga sekali deh dengan Perwira muda kita dari Laboratory RU V, mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan. Jadi kualitasnya even lebih baik dibanding yang kita impor selama ini. Jadi terima kasih selamat ya, tentu kita support. Seperti halnya program-program sinergi lainnya, produk ini harus digunakan di yang lain,” kata Nicke, di Balikpapan, (4/4/2024).

Menurut Nicke Inovasi produk Labsol-05 ini merupakan inovasi yang baik yang menghadirkan solusi salah satunya dari segi efisiensi finansial. Nicke juga mendukung inovasi ini disinergikan antar unit kilang Pertamina lainnya. Apalagi secara kualitas ini lebih baik daripada harus melakukan impor.

“Ini kan untuk mengurangi sediment water dari crude ya. Itu yang jadi masalah tuh disana bilang katanya bagus water contentnya turun, sampai sini ternyata tinggi. Nah, dengan itu sebetulnya bisa jadi solusi,” tambah Nicke.

Dengan adanya inovasi LABSOL-05 ini biaya operasional Laboratory untuk pembelian Toluene pada Analisa S&W menurun hingga 42,86%. Selain itu, ketersediaan stok pelarut S&W juga menjadi lebih terjamin.

Penggunaan pelarut Toluene berkurang dengan dipakainya produk Labsol -05. Karena Labsol lebih rendah kandungan Benzene. Limbah B3 dari pelarut Toluene berkurang menjadi limbah hidrokarbon yang lebih mudah pengolahannya.

LABSOL-05 ini lebih ramah lingkungan dibanding toluene karna rendah kandungan sulfur (<1 ppm) vs Toluene (>30 ppm). LABSOL-05 aman digunakan bagi pekerja karna rendah benzene (<0.09 %) vs toluene (>2 %).

Baca juga :

Baca Juga:
TA Revamp Kilang Balikpapan Tidak Ganggu Suply BBM

Gugus CIP

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus mengembangkan inovasi demi mencapai tujuan perusahaan untuk menjadi Green Refinery. Salah satu inovasi hadir dari kelompok atau gugus Continuous Improvement Program (CIP). Program bagi insan Pertamina dan pekerja untuk melakukan inovasi berpartisipasi mengelola permasalahan di lokasi pekerjaan demi meningkatkan efisiensi kinerja.

PC-PROVE BTS (Better Than Solvent) adalah satu gugus yang terdiri dari enam orang pekerja yang mayoritas merupakan pekerja di Bagian Laboratorium Fungsi Engineering & Development. Kelompok ini beranggotakan Jaka Oktasanova, Ananda Pam Kusdita, Bondan Kekey, Rizky Nurcahyanto, Halbi Maulana, Nur Mukhlis dan Lingga Dewa. Berawal dari keresahan operator analis di laboratorium PT KPI Unit Balikpapan akan analisa Sedimen dan Air pada crude oil (minyak mentah) yang sering terhambat.

“Keterlambatan itu dikarenakan stok solvent pelarut analisa yang berupa toluene sering habis akibat proses pengadaan yang sulit dan dengan biaya yang tidak sedikit,” ungkap Ketua PC-PROVE BTS Jaka Oktasanova, Jum’at (05/04).

Labsol-05 Pengganti Toluene

Inovasi ini berawal dari permasalahan analisa Sediment & water (S&W) dalam pengujian dengan penggunaan Toluene terbanyak dibanding analisa lain di LAB RU V Balikpapan. Meningkatnya permintaan Analisa S&W, tapi tidak dibarengi dengan stok solvent toluene untuk analisa. Hal ini membuat biaya operasional membengkak karena pengadaan yang lama dan ditambah harga yang mahal.

“Karena hal tersebut kami khususnya para pekerja Laboratorium selalu berupaya mencari solusi dengan menggantikan Solvent pelarut toluene dengan pelarut yang kami buat sendiri formulasinya,” tuturnya.

Penelitian dan riset Labosl-05 ini dilakukan sejak Januari 2023. Disimpulkan bahwa produk inovasi yang diberi nama Labsol-05 ini bisa menggantikan toluene dengan harga yang lebih murah. “Stok bahan baku yang selalu tersedia karena berasal dari kilang PT KPI Unit Balikpapan tidak seperti toluene yang harus impor,” terang Jaka.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Dody Yapsenang menambahkan bahwa PT KPI Unit Balikpapan juga akan terus mendukung pengembangan berbagai inovasi lainnya.

“Sebagai salah satu upaya untuk menciptakan Green Refinery, PT KPI Unit Balikpapan terus mendukung berbagai inovasi dan strategic initiative yang dilakukan oleh para pekerjanya. Ini merupakan karya anak bangsa yang harus terus kita gali dan kita dukung bersama-sama demi kemandirian energi begara kita Indonesia,” tutup Dody.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.