Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Nikaragua Israel
Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo berikan pernyataan bahwa negaranya putuskan hubungan diplomatik dengan Israel (X/@radio580nic)

MANAGUA, inibalikpapan.com  –  Nikaragua putuskan hubungan diplomatik dengan Israel, begitu penyataan negara Amerika Tengah pada Jumat (11/10/2024).

Pemerintah Nikaragua sebut pemerintah Israel  sebagai fasis dan lakukan upaya genosida.

Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo umumkan tindakan ini ke media pemerintah setempat. Murillo katakan putusnya hubungan itu karena serangan Israel terhadap wilayah Palestina.

Pengumuman ini dilakukan Kongres negara tersebut yang mengeluarkan resolusi serukan tindakan setelah peringatan satu tahun perang Gaza pada tanggal 7 Oktober.

Murillo, yang merupakan istri Presiden Daniel Ortega, mengatakan suaminya memerintahkan pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel.

Konflik itu, kata pemerintah Nikaragua, sekarang juga meluas ke Lebanon.  Konflik ini sangat mengancam Suriah, Yaman, dan Iran.

Timur Tengah berada dalam siaga tinggi untuk eskalasi regional lebih lanjut setelah Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober.

Iran mendukung kelompok militan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, yang menjadi target Israel dalam serangkaian serangan mematikan baru-baru ini.

Iran juga merupakan sekutu pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega.

Pengumuman tersebut sebenarnya bersifat simbolis. Karena Israel tidak memiliki duta besar tetap di ibu kota Nikaragua, Managua, dan hubungan antara kedua negara tersebut hampir tidak ada.

Namun, pengumuman tersebut muncul di saat Israel berada di bawah pengawasan diplomatik yang semakin ketat di tengah kampanye brutal di Gaza dan meluasnya serangan di Timur Tengah, termasuk di Lebanon.

Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 42.000 orang, dan ribuan lainnya telah tewas dalam kampanye pengeboman di Lebanon, banyak di antaranya dalam beberapa minggu terakhir.

Pemutusan Hubungan Diplomatik Negara-Negara Amerika Latin

Penentangan terhadap perang Gaza relatif meluas di Amerika Latin. Para pemimpin sayap kiri di negara-negara seperti Brasil, Kolombia, dan Chili telah muncul sebagai kritikus Israel yang blak-blakan.

Misi Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan pada hari Jumat bahwa ketiga negara tersebut telah membantu memelopori surat dukungan untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang dinyatakan Israel sebagai persona non grata minggu lalu.

Presiden Kolombia Gustavo Petro memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada bulan Mei. Ia menyebut pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai genosida.

 Pemimpin Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga memanggil duta besar negara itu untuk Israel pada bulan yang sama, dan ia menyamakan perang di Gaza dengan Holocaust.

Sementara itu, pemerintah Ortega mengajukan permintaan ke Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan penjualan senjata Jerman ke Israel, sebuah upaya yang ditolak pengadilan pada bulan April.

Nikaragua telah menghadapi masalahnya sendiri dengan meningkatnya isolasi diplomatik di Amerika Latin.

Pasalnya Ortega dan sekutunya meningkatkan tindakan represif terhadap para pembangkang dan penentang pemerintah.

Ortega sempat menindak protes anti pemerintah pada tahun 2018, yang menurut kelompok hak asasi manusia telah menewaskan sekitar 300 orang.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.