Menikmati Nasi Kebuli Bandung, Harga Murah Pesanan Hingga Keluar Kota

BANDUNG,Inibalikpapan.com — Kerja keras yang dibarengi dengan doa tidak akan membohongi hasilnya, hal ini yang dirasakan pasangan suami istri Zulfikar Ali dengan Endah Mudi Dahlan yang memulai membuka usaha Kebuli Bandung di kawasan Bandung, Jawa Barat.

Media Inibalikpapan.com berkesempatan menemui pasangan suami istri tersebut ditempat usahanya, kala itu keduanya lagi mempersiapkan pemesanan by online setelah sepekan libur lebaran. Namun keduanya masih mau meluangkan waktu menemui media ini.

Endah menceritakan awal mula memulai usaha Kebuli Bandung dari kebiasaan dirinya dan suami suka menjamu teman-temannya untuk makan-makan dengan hidangan nasi kebuli, dari situ teman-teman Endah mulai menyukai masakan nasi kebuli buatannya, mulailah pasangan ini berpikir kenapa tidak dijual ke orang lain.

“Saat itu buat nasi kebulinya masih pakai beras lokal, tapi teman-teman pada suka, mulainya timbul niat mau buka usaha jualan nasi kebuli,” ujar Endah kepada media ini, Kamis (12/5/2022).

Barulah di tahun 2018 pasangan suami istri ini mulai menseriusin usaha nasi kebuli dengan membuka nama usaha Kebuli Bandung, untuk semakin memantapkan usaha mereka, Endah bahkan tidak segan- segan untuk belajar membuat nasi kebuli hingga ke Jakarta. Kala itu dia diajarin membuat nasi kebuli dari yang lebih ahli, belajar dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB dengan biaya kursus Rp 1,3 juta.

Dari situ Endah semakin memperdalam ilmunya dalam membuat nasi kebuli yang tentunya memiliki punya ciri khas sendiri untuk membedakan dengan nasi kebuli lainnya. Dimana ada yang menggunakan beras lokal dan ada menggunakan beras mandhi. Khusus untuk briyani tidak bisa pakai beras lokal tapi menggunakan beras basmati.

“Yang Briyani dari beras basmati ini cukup best seller di usaha kami karena ada campuran bumbu antara Padang minang dengan Arab,” aku Endah.

Sedangkan untuk harga jual juga terbilang tidak terlalu murah atau mahal, tapi berada ditengah-tengahnya. Untuk harga perporsi Rp 45 ribu yang menggunakan daging ayam, sedangkan yang pakai daging kambing per porsi Rp 65 ribu untuk yang penggunaan beras lokal, sementara untuk yang menggunakan beras basmati dengan daging ayam seporsinya Rp 65 ribu dan yang menggunakan daging kambing seporsinya Rp 75 ribu.

Dengan harga yang masih relatif terjangkau, Endah mengaku, banyak yang pesan tiap harinya, selain menjual untuk takaran seporsi, usaha Kebuli Bandung juga menjual dengan takaran satu nampan untuk lima porsi.

“Kami juga melayani yang pembelian menggunakan ukuran nampan, namun untuk yang pembelian porsian itu biasanya kena tambahan biaya Rp 3 ribu perporsi lagi, karena ada biaya packing, kemudian untuk ongkos kirim akan diberi free jika pemesanan diatas 40 porsi untuk Kota Bandung, sedangkan kalau lokasinya yang jauh-jauh pakai kurir motor boks,” jelasnya.

Pesanan nasi kebuli buatan pasangan ini bukan hanya digemari warga sekitar Bandung saja, tapi juga sampai dikirim ke luar daerah seperti Tasik, Purwakarta, Garut, Padalarang, hingga Kota Baru Parayangan. Ada juga yang pesan dari luar negeri seperti Amerika, Taiwan, Hongkong yang memesan nasi kebuli di Kebuli Bandung tapi ditujukan ke keluarganya yang ada di Jawa.

“Untuk pengiriman luar kota biasanya bahan-bahannya kami pisahkan dari nasi kebulinya, seperti bawang goreng, garnis, timun, tomat, sambal acar dibekuin dulu,” imbuhnya.

Endah mengaku yang membedakan Kebuli Bandung dengan kebuli lainnya mungkin untuk segmen tetap berada ditengah dan atas dengan harga segitu, dirinya tidak ingin turun harga lebih murah, karena dapat kabar di Bandung ini sudah ada restoran yang dulunya menjual harga tinggi sekarang sudah rendah.

“Pangsa pasar kita ditengah-tengahnya, tapi untuk daging nasi kebuli kami lebih besar dan empuk, karena kita gak pakai presto tapi pakai kukus di kompor biasanya bumbu akan semakin meresap karena proses masaknya yang lama,” akunya.

Dengan dibantu 4 karyawannya, Endah dan suami mampu menjual lebih dari 100 porsi nasi kebuli tiap harinya, dimana awal-awal sebelum ramai hanya bisa menjual 70 an porsi tiap harinya. Namun, permintaan semakin banyak kala Covid-19 melanda, dikala orang-orang mau buat acara tapi tidak bisa keluar rumah, disaat itulah permintaan nasi kebuli di Kebuli Bandung semakin melonjak naik. Apalagi daging kambing yang disajikan di Kebuli Bandung juga terbilang enak karena masih berusia muda dari 5 bulan hingga setahun.

“Permintaan juga semakin ramai seperti jelang lebaran tahun ini, bahkan setelah lebaran juga makin banyak permintaan,” tutup Endah.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.