NTT Jadi Sentra Garam, Targetkan Dalam 5 Tahun Kedepan Kurangi Impor
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Indonesia hingga kini masih ketergantungan impor garam. Hal itu diakui Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko saat menghadiri Rapat Kerja Nasional I dan Expo Maritim 2019 Asosiasi Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) di Kota Balikpapan, Jumat (22/03).
“Kita pahami kita masih impor garam, tapi juga kemaritiman sudah punya, prospek untuk menuju kemaritiman ke depan. Sekarang ini sudah direncanakan,” ujar Moedoko.
Dia mengungkapkan, Pemerintah memiliki target lima tahun kdepan bisa mengurangi impor garam. Karena sudah bisa produksi dengan skala yang cukup besar. Tahun ini Pemerintah memang masih mengimpor garam 2,7 juta.
“Mungkin dalam 5 tahun kedepan setidak-tidaknya bisa ngerem banyak kebutuhan impor garam kita, kita punya (kemampuan),” ujarnya.
Menurutnya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipersiapkan akan menjadi sentra garam di Indonesia. Karena cuaca dan potensi lautnya yang sangat mendukung. Hanya saja, tinggal menyiapkan infrastruktur produksi yang dibutuhkan.
“Kupang NTT nanti bisa jadi sentra garam, karena cuacanya yang bagus, kepekatan lautnya yang baik, itu salah satu alternatifnya. Tinggal persiapan infrastruktur produksinyaharus segera dipersiapkan,” ujarnya.
Selama ini kata dia, masalah cuaca yang tak bersahabat menjadi kendala petani garam di Indonesia untuk produksi garam dalam skala yang besar. Karena setiap kali petani akan panen garam, tiba-tiba diguyur hujan sehingga gagal
“Memang kita punya hama di garam itu masalah cuaca, begitu masyarakat kita sudah siap panen, tahu-tahunya hujan habis semuanya. Hama yang paling berat dihadapi petani garam,” ujarnya.
BACA JUGA