Ojol, Sopir Bus, Petugas BNNK dan Baznas akan Jalani Rapid Test

Andi Sri Juliarty

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam rangka persiapan menerapkan aktivitas nomal atau new normal Pemerintah Kota Balikpapan terus melakukan kegiatan rapid test massal khususnya sektor ekonomi, jasa maupun pendidikan.

Jika sebelumnya pedagang pasar maupun para pelayanan, kasir maupun penjaga toko di pusat perbelanjaan, juga akan melakukan rapid test bagi kelompok jasa transportasi, termasuk Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK).

”Dari Mall BC ada pemeriksaan untuk BNNK itu kita arahkan ke RSUD Gunung Malang, ada pemeriksaan untuk Baznas yang kemarin bertemu orang banyak itu berlangsung di laboratorium kesehatan daerah (Lakesda),” ujar Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, Rabu (27/05/2020).

Kemudian untuk jasa transportasi mulai dari ojek online (ojol), sopir bus, maupun sopir angkot, juga akan dilakukan rapid test. Namun akan diarahkan ke 34 puskesmas diwilayah masing-masing.

“Kemudian hari Sabtu seluruh puskesmas 34 kelurahan akan melayani kita utamakan pada kelompok jasa transportasi itu ada ojol, sopir bus, sopir taksi, sopir angkot itu kita kelompokkan di hari Sabtu,” katanya.

Untuk pemeriksaan spesimen tidak lagi di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BLLK) Surabaya. Karena kini semua dikirim ke BBLK Provinsi Kaltim. Lalu akan dikirim ke juga BBLK Samarinda karena sudah bisa memeriksa spesimen.

“Yang kemarin ada pola baru untuk pemeriksaan spesimen bahwa di Kaltim semua terkirim di Dinas Kesehatan Provinsi. Jadi mulai kemarin ada 9 spesimen kita kirim ke Dinas Provinsi,” ungkapnya.

 “Jadi sejak kemarin kita tidak kirim ke BBLK Surabaya tapi ke Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, nanti Dinas Kesehatan Provinsi yang mendistribusi, karena di Samarinda juga sudah buka BBLK,”katanya.

Sementara TCM PCR yang di rumah sakit Kanudjoso Dajtiwibowo hanya khusus memeriksa pasien yang dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kaltim. “Di rumah sakit Kanudjoso untuk internal, tetap berjalan,” ujarnya.

Sedangkan untuk PCR yang ada di rumah sakit Pertamina masih menunggu tarif yang akan dikenakan untuk Pemerintah. Karena rumah sakit milik BUMN itu masih mengenakan tarif khusus untuk mandiri.

“Kalau Pertamina sekarang kita sedang menunggu status tarif untuk Pemerintah, karena yang ada mereka sekarang tarif mandiri. Ya itu menghitung pola tarif dan itu kan BUMN semua tentu ada kalkulasi sendiri,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.