Top Header Ad

Oktober Layanan Doyan Disdukcapil Diterapkan,  Masyarakat Makin Dimudahkan

pelayanan di kantor Disdukcapil Balikpapan Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com– Dinas Kependudukan dan catatan sipil Balikpapan dan Pos Indonesia serta Bankaltim melakukan penandatanganan MoU dalam rangka pelayanan Doyan ( Dokumen oke saya antar) pada, Senin siang (21/8/2017).

Helmi menyebutkan pelayan Doyan meliputi KK, akte kelahiran, kematian dan akte perkawinan atau perceraian.

Masyarakat cukup sekali datang mengurus setelah jadi, dokumen akan diantar ke rumah oleh petugas pos. Soal biaya menurutnya akan ditanggung oleh BPD Kaltim.

“Teknisnya semua masyarakat  bikin dicapil nanti begitu dokumennya selesai kita antara via pos kita antara pos. Biaya pengantaran tidak ditanggung masyarakat karena ditanggung BPD Kaltim,” tutur Sekretaris Disdukcapil Hasbullah Helmi.

“Kami komitmenseminggu itu berkas dokumen sudah diterima masyarakat,” sambungnya.

Ditanya kapan pelaksanaan dari program ini, Helmi berharap selesai MoU dapat dilakukan pendantangan kerjasama. “Target kita awal Oktober sudah jalan,”ujarnya.

Setahu Helmi program ini sudah dilaksanakan di Bandung dan Kediri namun memiliki konsep yang berbeda.

“Konsep berbeda. Contoh Bandung, pegawai capil yang nganter tidak lewat kantor pos kalau kita dianter kantor pos. Begitupula Kediri, kami tidak tahu teknik mereka. Tapi yang jelas tanpa biaya dan kita tidak repot ini yang kita bikin di Balikpapan,” jelasnya.

Ide tercetus menurutnya hanya dua bulan. Hubungan yang baik ini lalu dituangkan dalam MoU untuk melakukan program pelayanan kepada masyarakat.

Setiap tahun Disdukcapil Balikpapan menerima 12.000 pendaftaran kependudukan. Artinya dalam satu bulan, ada 1.000 pengajuan akta kelahiran.

“Nanti tinggal masyarakat dia mau ambil sendiri atau lewat pos. Nanti diformulir itu kita kasih pilihan. Inikan pilihan. Siapa tahu dia nggak pak kraena rumahnya dekat dengan capil. Itu nggak apa-apan kan itu pilihan. Sama saja dengan pelayan online akte kelahiran di rumah sakit. itukan pilihan kalau dia nggak mau lewat rumah sakit alasan nama belum siap ya nggak. Artinya kita membuka opsi yang banyak,” jelasnya lagi.

Pelayanan Doyan ini dipastikan tidak menambah biaya APBD karena pihak disdukcapil tidak mengeluarkan khusus atau pembelian perangkat. “Tidak ada ini betul – betul Inovasi baru tanpa uang, tanpa biaya. Kita hanya sediakan amplop untuk simpan dokumen,” tandasnya.

Dalam kerjasama ketiga pihak diuntungkan, masyarkat dan disdukcapil lebih dimudahkan, sedangkan Pos Indonesia mendapatkan biaya antara dan perangko yang dibebankan kepada bankaltim, sementara bankaltim bisa melakukan promosi dengna menyelipkan brosur dalam kiriman dokumen itu. “Karena yang namanya kerjasama ini pasti ada take and give. Itu wajar. Nah itu yang kita tawarkan dan mereka mau,”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.