Top Header Ad

Olahraga Rutin Tetapi Berat Badan Naik? Ini Penyebabnya

Olahraga Rutin Tetapi Berat Badan Naik Ini Penyebabnya
Tak perlu khawatir saat berat badan naik meski sudah olahraga rutin (Pexels)

Inibalikpapan.com –  Apakah Anda pernah heran saat berat badan naik meski sudah olahraga rutin?

“Berat badan bertambah setelah berolahraga adalah bagian normal dari proses tersebut karena tubuh Anda menyesuaikan diri dengan intensitas dan tuntutan latihan Anda,” kata Sarah Pelc Graca, CPT, pelatih pribadi dan pendiri Strong with Sarah Weight Loss Coaching.

Tidak perlu khawatir dengan hal ini dan umum terjadi pada kebanyakan orang sehat, katanya.

“Lebih fokuslah pada keberadaan Anda, bagaimana pakaian sekarang pas, dan juga penanda kesehatan lainnya seperti ukuran lingkar tubuh atau persentase lemak tubuh. Hal tersebut lebih penting daripada hanya sekedar angka pada timbangan,” lanjutnya

Mengapa?

Angka pada timbangan tidak selalu menjadi indikator kemajuan terbaik karena tidak membedakan antara otot dan lemak, kata Pouya Shafipour, MD, dokter keluarga dan spesialis obesitas di Paloma Health.

Berat badan manusia dapat berfluktuasi satu hingga dua kilogram setiap harinya  dan itu normal.

Tetapi penyebab pasti kenaikan berat badan Anda dapat bervariasi mulai dari kurang tidur hingga peradangan hingga retensi air.

Namun, secara umum, kenaikan berat badan sering kali disebabkan oleh peningkatan massa otot  yang tentunya hal positif karena otot lebih padat daripada lemak.

Peningkatan Nafsu Makan

Olahraga dapat meningkatkan sinyal lapar, terutama jika aktivitasnya sangat intens, kata Pelc Graca. Berat badan naik satu kilogram setelah rutin olahraga sangat umum dan bukan indikasi pertambahan lemak.

“Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang tubuh butuhkan untuk pemulihan, berat badan mungkin bertambah,” katanya.

Tetapi tak perlu khawatir apabila kenaikan berat badan berlangsung drastis meski hal ini tidak akan terjadi pada orang yang rajin olahraga.

“Namun, tetap catat asupan makanan  dan berfokus pada diet yang lengkap dan seimbang,” kata Rachel Pessah-Pollack, MD, seorang ahli endokrinologi dan profesor klinis kedokteran di NYU Grossman School of Medicine.

Meningkatkan asupan protein dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Usahakan untuk mengonsumsi 20 hingga 30 gram protein di setiap waktu makan, katanya lagi. Ia tambahkan membatasi minuman manis atau camilan olahan yang hanya memberikan sedikit nilai gizi juga dapat membantu.

Haus terkadang juga dapat disalahartikan sebagai lapar. Jadi konsumsi air adalah hal wajib, terutama jika tinggal di lingkungan tropis, kata Dr. Pessah-Pollack.

Masalah Medis

Jika Anda merasa sudah berolahraga secara konsisten, mengonsumsi makanan yang seimbang, tidur cukup, dan berat badan tetap naik, Dr. Pessah-Pollack mengatakan kondisi tiroid yang mendasarinya mungkin menjadi penyebabnya.

“Tiroid yang kurang aktif dikenal sebagai hipotiroidisme. Hal ini dapat menyebabkan retensi air, penambahan berat badan, dan pembengkakan, dan jika tiroid apabila tak ada penanganan. Hal itu dapat memengaruhi kemampuan untuk menurunkan berat badan meskipun sudah berolahraga,” katanya.

Gejala tambahan hipotiroidisme meliputi kelelahan, kepekaan terhadap dingin, kulit kering, rambut rontok, sembelit, kabut mental, dan menstruasi tidak teratur.

Jadi periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan laboratorium jika Anda menduga tiroid Anda tidak normal.

Kondisi yang berhubungan dengan hormon seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan peradangan kronis.

Sehingga sulit untuk menurunkan berat badan, jadi bicarakan dengan dokter Anda jika Anda mengalami gejala tambahan seperti jerawat, menstruasi tidak teratur, dan pertumbuhan rambut berlebih.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.