Top Header Ad

Operator Kapal Dukung Program Cashless di Pelabuhan Kariangau, Ini Alasannya

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Rencana

atau non tunai pada tiket penyeberangan Balikpapan ke Penajam Paser Utara (PPU) dan sebaliknya, juga ditanggapi beragam oleh pihak operator selaku penyedia jasa kapal feri. 

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Balikpapan, Cuk Prayitno mengaku, memberikan dukungan dengan adanya cashless di pelabuhan Kariangau agar biar sama-samai fair tidak ada pembagian yang tertinggal dan akan lebih cepat proses pada saat pembelian tiket di loket. 

“Masyarakat sebenarnya diuntungkan dengan sistem ini, pelayanan di loket harusnya tidak banyak keluhan soal uang kembalian yang tidak dikembalikan,” ujar Cuk Prayitno kepada media, Rabu (20/10/2021).

Apalagi pihak BPTD juga sudah melakukan penjajakan kerjasa dengan pihak bank, tinggal nanti menunggu kapan BPTD mulai menerapkan program cashless di Pelabuhan Kariangau. 

“Setahu saya program seperti ini sudah berjalan sejak 2015 lalu, tapi memang bertahap di pelabuhan lainnya yang ada di Indonesia dan sekarang baru mau dimulai di Pelabuhan Kariangau,” akunya. 

Hal senada disampaikan, Manajer Cabang Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kariangau, Andri Irawan yang mengatakan, mendukung penerapan cashless di Pelabuhan Kariangau, karena juga menguntungkan bagi masyarakat pengguna kapal feri. 

“Kami setuju saja karena dengan sistem ini yang semakin dipermudah, nanti arahnya tiket online yang bisa dibeli melalui aplikasi,” ujar Andri Irawan. 

Sebagai operator Kapal feri dia mengaku, mengikuti saja karena sistem yang dibuat pihak regulator, sementara pihaknya hanya sebatas operator dan tetap sama maupun dengan cash atau cashless, cuma sistemnya saja yang berbeda, karena yang bikin pihak regulator. 

“Kalau dari Penajam belum ada kendala, Pelabuhan Karingau dan Penajam ini kan beda pengelolanya Penajam oleh ASDP kalau Karingan oleh BPTD,” akunya.  

Perbedaan itulah yang dicarikan solusinya, karena harga tiket kapal feri dari Balikpapan dan Penajam itu berbeda sedikit, dan dari Penajam lebih mahal ketimbang dari Pelabuhan Kariangau.

“Apakah kedepan disamakan atau tidak, itu perbedaaan yang akan kita capai kesepakatan pada rapat berikut,” tutupnya. 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.