Orang Dewasa Dengan ADHD Lebih Mudah Kendalikan Stres
WASHINGTON, inibalikpapan.com – Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan beberapa orang dewasa dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) lebih mampu atasi stres.
Dilansir dari The Guardian, Maggie Sibley, seorang psikolog klinis dan profesor psikiatri di University of Washington dan penulis utama penelitian tersebut sampaikan hal tersebut.
Awalnya ia bermaksud untuk mempelajari apakah orang dewasa dengan ADHD dapat pulih.
Dalam studi sebelumnya yang terbit pada 2022, ia menyelidiki kumpulan data National Institute of Mental Health yang melacak 600 pasien dari gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas itu selama 16 tahun, dimulai dari masa kanak-kanak.
“Apa yang kami temukan adalah pola ADHD yang berfluktuasi. Sebagian besar individu membaik, kemudian akan kembali mengalami ADHD lagi,” katanya.
Untuk studi yang lebih baru dan terbit minggu lalu di Journal of Clinical Psychiatry, ia kembali ke kumpulan data yang sama. Ia mencoba dan mencari tahu keadaan apa yang dapat menyebabkan kelegaan dari gejala ADHD.
Studinya mengidentifikasi tiga kelompok orang dewasa ADHD yang berbeda mengalami periode pemulihan cepat dari stres. Mereka juga mengalami remisi parsial dengan gejala ADHD stabil dari waktu ke waktu.
Respon Berbeda Orang Dewasa Dengan ADHD
Sementara itu, Arij Alarachi, mahasiswa doktoral psikologi di Universitas McMaster yang telah meneliti ADHD dan kecemasan di rumah sakit St Joseph di Hamilton, Kanada.
Ia mengatakan jika penderita ADHD akan merespons secara berbeda terhadap keadaan yang berbeda.
Otak penderita ADHD mungkin tidak banyak berubah, kata Alarachi, tetapi orang dapat menyesuaikan keadaan mereka untuk mengatasi ADHD mereka dengan lebih baik.
Namun, seperti yang muncul oleh penelitian Sibley, bahkan di antara orang-orang dengan ADHD, strategi tersebut mungkin terlihat berbeda, karena ADHD hadir dalam berbagai level, tambah Alarachi.
“Pasien ADHD lebih mudah bangkit pada saat yang tepat. Dan kami melihat bahwa pada tingkat mikro,mereka menjadi paling produktif dan sangat fokus,” kata Sibley.
Pembuktian dari Orang Dewasa Dengan ADHD
Sara Vranes, penderita ADHD pada usia 36 tahun, memahami gagasan ini.
Ia mengatakan bahwa ia melihat kemampuannya untuk fokus berlebihan di bawah tekanan sebagai kekuatan super.
Vranes sekarang bekerja dengan komunitas tunawisma. Tetapi memiliki pengalaman 15 tahun sebagai bidan. Ia mengatakan bahwa ia adalah sosok paling tenang saat sedang ada masalah di pekerjaan.
“Saya mampu mengatasi karena otak saya dapat fokus secara leboh. Saya dapat melihat semuanya dengan jelas dan melihat suatu proses untuk menindaklanjutinya secara langsung,” akunya.
Vranes merasa kesulitan untuk bersantai di depan TV, tetapi mengatakan bermain gim di HP dan menonton TV bersamaan dapat membantu menghentikan pikirannya dari mengembara.
Lebih dari separuh orang dewasa dengan ADHD juga mengalami kecemasan. Namun, penelitian Sibley menunjukkan bahwa hal ini tidak selalu berakibat buruk.
Dalam penelitiannya, Alarachi katakan bertemu dengan orang-orang dengan ADHD yang ungkapkan kecemasan membantu mereka mengendalikan impulsivitas.
Sibley telah menemui orang dewasa dengan ADHD sebagai individu yang paling rileks saat berolahraga dan bersosialisasi.
BACA JUGA