Top Header Ad

Ortu Modern Gemar Konsultasi Kesehatan AI Dibandingkan Dokter

Konsultasi Kesehatan AI
Makin banyak orang tua gunakan kecerdasan buatan untuk konsultasi kesehatan dibandingkan ke dokter 'sungguhan' (Pixabay)

Inibalikpapan.com – Ternyata orang tua modern lebih percaya konsultasi kesehatan dengan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dibandingkan dokter.

Studi baru dari University of Kansas Life Span Institute temukan orang tua yang mencari informasi tentang kesehatan anak-anak menggunakan AI daripada tenaga kesehatan profesional.

Penelitian ini terpublikasi dalam Journal of Pediatric Psychology.

Dalam penelitian tersebut terungkap bahwa para orang tua menilai konsultasi kesehatan dari AI sebagai hal kredibel, dan akurat.

Lebih dari 100 orang tua yang berusia antara 18 hingga 65 tahun menilai teks dari dokter manusia dan ChatGPT  dengan pengawasan seorang ahli.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa ChatGPT  mampu memengaruhi niat perilaku untuk pengambilan keputusan tentang pengobatan dan diet.

“Kami khawatir bahwa semakin banyak orang tua bergantung pada AI untuk konsultasi kesehatan tanpa pengawasan ahli yang tepat,” tulis studi tersebut dalam siaran pers dari Fox News.

Akurasi Konsultasi Kesehatan AI

Studi tersebut menemukan bahwa ada juga  sedikit perbedaan antara ChatGPT dan para ahli dalam tolok ukur moralitas, kepercayaan, keahlian, dan akurasi.

Namun, ketika perbedaan terlihat, respons ChatGPT lebih tinggi dalam hal kepercayaan dan akurasi. Terbukti para peserta mengatakan bahwa mereka cenderung lebih mengandalkan informasi chatbot.

Penulis utama studi Calissa Leslie-Miller, seorang mahasiswa doktoral dalam psikologi anak klinis di University of Kansas, mencatat bahwa penelitian tersebut mulai tepat setelah peluncuran ChatGPT.

“Kami memiliki kekhawatiran tentang bagaimana orang tua akan menggunakan metode baru yang mudah ini untuk mengumpulkan informasi kesehatan bagi anak-anak mereka,” tulisnya dalam siaran pers.

“Orang tua sering kali mencari nasihat di internet, jadi kami ingin memahami seperti apa penggunaan ChatGPT dan apa yang perlu kami khawatirkan.”

Para peserta studi mengatakan bahwa mereka cenderung lebih mengandalkan ChatGPT untuk mendapatkan jawaban tentang kesehatan anak-anak mereka.

Leslie-Miller mengatakan hasil tersebut mengejutkan para peneliti, karena ChatGPT baru tersedia pada tahap awal.

Meskipun ChatGPT dapat  berfungsi dengan baik dalam banyak kasus,  AI  bukanlah ahli kesehatan serta dapat menghasilkan informasi keliru, peneliti memperingatkan.

“Dalam kesehatan anak-anak, di mana konsekuensinya bisa signifikan, sangat penting bagi kita untuk mengatasi masalah ini,” katanya.

Leslie-Miller menyarankan agar pengguna AI berhati-hati dengan konsultasi kesehatan dari chatbot.

Ia sarankan seharusnya orang tua bergantung pada informasi  konsisten dengan keahlian yang berasal dari sumber yaitu dokter ‘sungguhan’.

Saran Ahli Untuk Orang Tua Yang Bergantung pada AI Untuk Konsultasi Keehatan

Dr. Harvey Castro, seorang dokter UGD dan pakar AI di Texas, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa ia memahami mengapa orang tua mungkin beralih ke alat seperti ChatGPT untuk  saran perawatan kesehatan cepat.

Karena teknologi tersebut telah  semakin erat dalam kehidupan sehari-hari.

“Kenyamanan AI sangat menarik, terutama bagi orang tua yang sibuk dan ingin jawaban cepat,” katanya.

Castro setuju dengan para peneliti bahwa menggabungkan keahlian manusia dan AI  jauh lebih efektif daripada bergantung pada AI tanpa pengawasan. Hal ini terutama dalam hal kesehatan anak-anak.

“AI dapat memberikan konsultasi kesehatan yang berharga. Tetapi tidak dapat sepenuhnya memahami riwayat medis unik anak, gejala, dan nuansa dari pelatihan khusus selama bertahun-tahun,” katanya.

“Di sinilah unsur manusia tidak tergantikan. Seorang profesional perawatan kesehatan yang berkualifikasi, khususnya dokter anak, memastikan bahwa informasinya akurat, dipersonalisasi, dan aman,” lanjut Castro. “Sangat penting untuk melibatkan manusia yang tepat dalam proses ini.”

Castro menambahkan dokter anak dapat menafsirkan informasi dari AI tentang kesehatan anak-anak dan membuat  keputusan tepat yang AI tak dapat lakukan.

Ia katakan orang tua dapat menggunakan AI sebagai konsultasi kesehatan awal ketika mencari jawaban tentang kesehatan anak.

“Namun harus tetap berkonsultasi dengan dokter anak. Teknologi dapat menyediakan perawatan yang lebih cepat dan lebih efisien tanpa mengorbankan sentuhan pribadi dan pemikiran kritis dari manusia,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.