Pabrik Smelter Nikel dengan Investasi Capai Rp5 Triliun di Kaltim Diresmikan, Serap 1.700 Tenaga Kerja

Peresmian dihadiri Wagub Hadi Mulyadi, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjel Pol Imam Sugiyanto, Kajati Kaltim Heri Setiono, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pabrik Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) tahap pertama di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diresmikan Gubernur Kaltim Isran Noor, Selasa (19/09/2023)

Dalam kesempatan itu, Gubernur Isran cukup optimis dengan kehadiran Pabrik Smelter Nikel akan mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim akan semakin maju dan terus berkembang.

Apalagi beberapa waktu sebelumnya juga sudah diresmikan pabrik semen Kobexindo di Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dengan produksi 8 juta ton per tahun.

“Saya merasa senang dan bahagia. Ini program negara untuk membuat industri pengolahan di dalam negeri. Kita punya sumber daya alam yang melimpah. Bersyukur kita punya tetangga negara yang mau berinvestasi ke sini,” kata Gubernur Isran Noor.

Pabrik smelter nikel yang dibangun pada 22 Januari 2022  itu telah menelan dana investasi tidak kurang dari Rp5 triliun dengan serapan tenaga kerja lokal 1.700 orang dan 250 tenaga kerja asing. Tenaga kerja lokal berasal dari 2 kecamatan dan 6 kelurahan.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran pabrik smelter nikel ini Kaltim akan semakin maju dan berkembang. Kalau Kalimantan Timur maju, Indonesia pasti maju,” ujar Gubernur ISran

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI)  itu bersyukur Kaltim bisa menunjukkan investasi bisa dilakukan tanpa hambatan berarti.

“Seluruh Kalimantan Timur jangan ada yang suka menolak rencana pembangunan dan investasi. Karena semua itu untuk kebaikan kita,” ujarnya.

Saat ini sudah berhasil dibangun 2 line. Secara keseluruhan perusahaan ini akan membangun 18 line dengan total produksi nikel 4-5 juta ton. Gubernur yakin jika 18 line smelter nikel ini bisa diselesaikan tenaga kerja yang akan terserap di industri besar ini mencapai 10.000 hingga 15.000 orang.

Direktur Utama PT KFI Zhou Bu mengatakan pembangunan pabrik ini sangat memerhatikan permasalahan lingkungan. Selanjutnya mereka akan segera menyelesaikan 16 line.

“Enam belas line berikutnya akan kami bangun secepat-cepatnya,” kata Zhou Bu.

Dijelaskan, KFI saat ini telah mengantongi  Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan (SKKL) dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 
.
Untuk seluruh proyek bernilai total Rp16 triliun itu,  KFI akan bekerja sama dengan PLN untuk pemenuhan kebutuhan energi. 
.
Produk dari smelter nikel ini nantinya akan diekspor ke China dan Korea serta negara-negara lain yang rencana kerjasamanya masih akan dijajaki. Sementara bahan mentah nikel berasal dari beberapa kawasan di Sulawesi dan Maluku.
.
“Kami juga akan melihat peluang untuk memasok kebutuhan IKN,”   kata Zhou Bu.
.
Acara peresmian juga dihadiri Wagub Hadi Mulyadi, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjel Pol Imam Sugiyanto, Kajati Kaltim Heri Setiono, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dan tamu undangan lainnya. (adpimprovkaltim)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.