PAD Kota Terbesar Bersumber dari Pajak, Ini Upaya BPPDRD di Tahun 2022
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com —- Setiap tahun Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan berbagai upaya baik itu melalui Pajak maupun Retribusi Daerah.
Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, untuk tahun 2022 ini target PAD Kota Balikpapan senilai Rp 850 Miliar.
“Target PAD untuk tahun ini mengalami peningkatan menjadi Rp 850 miliar dibandingkan tahun 2021 lalu,” ujar Haemusri Umar kepada media, Senin (14/2/2022).
Haemusri menambahkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya akan mencoba untuk melaksanakan inovasi program terkait dengan updating data di sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Salah satu sektor yang akan kami tingkatkan yakni pada updating PBB,” akunya.
Ia menjelaskan, karena 67 persen itu hasil dari pajak daerah sebesar Rp 631 miliar. Jadi untuk 34 persennya akan dibagi, seperti pendapatan lain-lain, pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dan retribusi daerah.
“Jadi yang besar itu dari pajak daerah,” terangnya.
Dia menuturkan, konsentrasi pemerintah kota dalam hal ini BPPDRD kota Balikpapan, itu fokus kepada Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
“Nanti kita fokus kesana, sebab bagaimana proses pembayaran bagi wajib pajak itu bisa melakukan pembayaran secara online,” tuturnya.
Menurutnya, ETPD dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran secara digital. Selain itu, guna membiasakan transaksi digital bagi masyarakat serta ASN.
“Maka itulah nanti kita terapkan, agar tidak terjadi kebocoran, begitu juga dengan retribusi parkir agar tidak terjadi kebocoran kita akan menerapkan elektronifikasi transaksi. Sedangkan target retribusi parkir untuk tahun ini sebesar Rp 4 miliar,” terangnya.
Haemusri pun berharap, adanya hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga perubahan ke arah lebih baik untuk Kota Balikpapan dan semoga bisa segera terealisasi.
“Masa pandemi ini bukan penghambat untuk berinovasi, sehingga pendapatan asli daerah dapat meningkat, kami optimis jika hal tersebut dilakukan maka PAD Kota Balikpapan akan tercapai,” tutupnya.
BACA JUGA