Pajak dan BBN Kendaraan Ditarget Rp1,3 Triliun, Bapenda Kaltim Mampu?
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Perolehan pajak dan Bea Balik Nama atau BBN yang mencapai Rp1,2 triliun pada 2017 kemarin, membuat Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim dipatok target Rp1,363 triliun pada 2018 ini.
Target itu terbagi atas Rp778 miliar untuk pajak kendaraan dan Rp507 miliar untuk BBN. “Target itu naik karena pada 2017 kemarin surplus Rp235 miliar,” kata Ismiati, Kepala Bapenda Kaltim (26/1/2018).
Surplus itu akibat program keringanan cukup ampuh menarik pajak kendaraan yang mandek karena tidak dibayarkan pemiliknya. “Program itu baru sekali dilakukan selama berlaku Undang-Undang Perpajakan dan Bapenda berdiri,” ungkapnya.
Hanya saja Bapenda tidak memprogramkan keringanan pajak setiap tahun karena dianggap tidak memberikan pemahaman kepada masyarakat agar taat pajak. Namun sebagai apresiasi, Bapenda menyiapkan program undian berhadiah sepeda motor.
“Kita siapkan 2 unit sepeda motor untuk setiap wilayah kabupaten kota di Kaltim dan diundi berdasarkan sistem database Bapenda pada tahun ini,” ucap Ismiati yang memberitahu bahwa hadiah itu berasal dari sponsor dan mitra Bapenda.
Sementara langkah lainnya yakni membuka Samsat Payment Point dan meningkatkan status Samsat Pembantu menjadi Samsat penuh agar cek fisik kendaraan untuk pergantian STNK bisa langsung dilakukan.
Bapenda juga bekerja sama dengan perbankan yakni Bankaltim dan BNI untuk pembayaran pajak melalui ATM. Pembayaran pajak juga bisa dilakukan di kantor Pos Indonesia.
“Wilayah Kaltim ini sangat luas, dua kali dari pulau Jawa sehingga penaikan status menjadi Samsat penuh serta kerja sama dengan perbankan dan Pos Indonesia perlu dilakukan. Termasuk di daerah terpencil juga didirikan Samsat Desa,” jelasnya.
Kota Samarinda, Balikpapan dan kabupaten Kutai Kartanegara tercatat sebagai daerah teratas dalam ketaatan pajak dan BBN kendaraan. Sementara peringkat terendah ditempati Penajam Paser Utara.
“Kalau di Penajam itu karena jumlah penduduk dan unit kendaraan yang dipakai masyarakat masih sedikit, sedangkan tiga daerah teratas tadi berkontribusi besar untuk pemasukan kas daerah,” tandasnya.
BACA JUGA