Pantai Manggar Alami Abrasi, Butuh Penanganan Serius
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Disela-sela kesibukannya sebagai kepala daerah, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengunjungi pantai Segara Sari Manggar di Balikpapan Timur, Minggu (22/8/2021). Kedatangannya ke lokasi wisata andalan kota Balikpapan ini untuk mengetahui sejauh mana kondisi pantai tersebut, apalagi saat ini masih pandemi sehingga aktivitas di pantai untuk sementara waktu ditiadakan.
“Tadi Pak Wali tiba-tiba ingin lihat pantai manggar, waktu coffe morning yang lalu saya sudah laporkan kondisi pantai manggar kalau ada dibeberapa lokasi mengalami abrasi,” ujar Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwista Kota Balikpapan, Doortje Marpaung saat dikonfirmasi Inibalikpapan.com, Minggu malam (22/8/2021).
Dikatakan Doortje, abrasi yang terjadi di pantai Manggar rencananya akan dibahas dengan Sekda, tim anggaran, serta OPD Teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup yang mengetahui pasti dengan kondisi penanganan abrasi.
“Kami juga sudah berusaha komunikasi lewat Balai Wilayah Sungai provinsi Kaltim untuk penanganan abrasi ini, seementara kita ketahui dua tahun terakhir kondisinya masih pandemi Covid-19, semuanya berubah dan tidak jadi, tadinya sudah dialokasi dan kajian kemudian fisiknya mau dibantu Balai Wilayah Sungai tapi kondisi anggaran begini jadi semua batal,” jelas Doortje.
Menurut Doortje penanganan abrasi di pantai Manggar memang perlu pemikiran yang serius karena abrasinya cukup berat, sekitar 100-200 meter diujung dekat jalan keluar, apalagi site plain perencanaan pantai Manggar sudah direvisi untuk dijadikan acuan.
“Penganan ini bisa bersifat silmutan gak bisa dalam waktu dekat ini kita mengandalkan provinsi melalui BWS sudah mengatakan anggarannya sudah direvocusing setahun ini gak ada,” kata Doortje.
Sehingga memang diperlukan penanganan sementara waktu agar abrasi tidak menjadi lebih parah, apakah melalui dana tidak terduga, karena untuk mengatasi yang sesegera mungkin.
“Kami juga minta solusi jangka pendeknya, supaya dikerjakan karena sayang kalau kondisinya makin parah, sambil menunggu simultan dengan BWS atau dikomunikasikan dengan Kementerian PUPR kita coba cari solusinya untuk jangka menengah kedepan,” ujarnya.
Untuk kembali menarik minat para pengunjung, kedepan di Pantai Manggar akan optimalkan keberadaan homestay, pujasera untuk dioperasionalkan, namun terhalang dengan kondisi yang tadinya ada yang berminat mengelolah malah mundur pelan-pelan dan tidak jadi, karena terkatung-katung dengan kondisi pandemi saat ini.
“Apalagi orang akan berpikir pantai Manggar ini ditutup dua bulanan kalau orang mau mengelolah disitu dari mana pendapatannya,” tambahnya.
Terkait rencana untuk membuka kembali pantai Manggar untuk pengunjung, Doortje masih menunggu keputusan dari Pemerintah Kota Balikpapan, apakah akan melanjutkan penerapan PPKM level 4 atau akan ada perubahan dan kelonggaran.
“Kita tunggu aja pengumuman terbarunya, apalagi surat edaran terkait perpanjangan PPKM level 4 akan berakhir pada 23 Agustus ini,” tutup Doortje.
BACA JUGA