Partisipasi Pemilih Anjlok, Golput Tinggi, Ini Kata KPU Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tingkat partisipasi pemilih pada pilkada Balikpapan tahun ini jauh dari target. Bahkan berdasarkan Data Posko Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Rahmad Mas’ud – Thohari Azis golput mencapai 41 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 433 ribu.
Padahal sejak awal KPU RI menargetkan partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen. Jika dibanding pemilihan presiden pada 2019 bahkan jauh. Karena mencapai 80 persen. Lalu bagaimana tanggapan Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha, terkait anjloknya partisipasi pemilih.
“Terkait dengan partisipasi yang anjlok, itu hampir semua pihak itu paham bahwa, nantinya akan seperti ini yang pertama kita tidak mau mencari legitimasi pembenaran. Tapi memang seluruh dunia, pemilu hampir rata-rata partisipasi jadi korban,” ujarnya Kamis (10/12) .
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya sesuai dengan tahapan pilkada. Melakukan sosialisasi secara all out. Namun ada beberapa fakto yang menyebabkan, jumlah partisipasi anjlok karena hanya sekitar 59 pemilih.
“Terkait apa yang dilakukan KPU Kota Balikpapan itu sebenarnya sudah melakukan apa nyang harus dilakukan. Sosialisasi itu sudah all out. Bahwa banyak faktor-faktor yang menyebabkan partisipasi itu turun, kan tidak singel faktor KPU multik faktor,” ujarnya.
“Banyak dari kondisi pandemi. Dari kondisi yang sekarang ada calon tunggal, kemudian faktor lain karena ideologi, karena keengganan masyarakat, karena faktor ekonomi, macam-macam. Tapi setidaknya KPU sudah melakukan apa yang harus dilakukan,”
Dia mengakui, dalam teori demokrasi, kesuksesan pemilu adanya kompetisi dan partisipasi yang tinggi. Pihaknya juga telah bekerja keras, untuk mengejar target partisipasi. Namun pada akhirnya kembali ke masyarakat untuk hadir di TPS dan mencoblos.
“Partisipasi itu kan bukan berarti dibawah 50 persen (pemilih) akhirnya batal. Tapi kan dihitung berdasarkan partisipasi suara sah berapa sih kemenangannya. Artinya partisipasi itu betul-betul, kita kejar itu dalam rangka legitimasi sebenarnya,” ujarnya.
BACA JUGA