Pasangan Rahmad – Thohari Tanggapi Santai Tudingan Miring dan Hujatan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pasangan Rahmad Mas’ud dan Thohari Azis menanggapi santai tudingan miring maupun hujatan terhadap mereka. Rahmad meminta, tim sukses, simpatisan dan pendukung tidak membalas.
“Saya sudah sampaikan ke semua kader, simpatisan dan masyyarakat, tudingan miring terhadap kami karena ini risiko kami, karena kami calon tunggal. Karena hujatnya pasti arahnya ke kami berdua,” ujar Rahmad didampingi Thohari.’
Dia meminta tim sukses maupun pendukungnya, tetap bersikap sopan, menahan diri dan tidak terpancing. Termasuk fitnah yang diarahkan bagi pasangan yang didukung 9 partai politik dengan 40 kursi di DPRD Kota Balikpapan
“Nah layani dengan sopan, layani dengan santun, sampaikan kepada mereka, mudah-mudahan mereka sadar. Kalau toh itu fitnah mudah-mudahan dia cepat bertobat, kalau toh hujatan kita doakan yang baik,” ujar Calon Wali Kota itu.
Tudingan memborong partai, Rahmad menyatakan, hal itu tidak mungkin dilakukan. Karena 9 partai besar yang mendukungnya tidak mungkin bisa dibayar. “Namanya orang tidak suka, pasti apapun yang kita lakukan pasti tetap salah,” ujarnya.
“Partai ini bukan punya keluarga Pak Rahmad Mas’ud, partai ini partai-partai besar yang tidak mungkin dibayar dengan uang. Megawati bisa kau bayarkah? SBY bisa akau bayarkah? Prabowo, lalu Hari Tanoe, jadi itu sama sekali tidak benar,”
Selama ini kata dia, kepercayaan menjadi kunci sehingga partai memilih pasangan Rahmad – Thohari yang kemudian didukung parta-partai besar. Termasuk juga hasil survey keduanya juga tertinggi dari sejumlah namun calon yang muncul.
“Yang benar adalah kita menanamkan trust, kepercayaan. Bahwa popularitas dan elektabilitas kita berdasarkan survey itu jauh lebih unggul kami berdua dibanding yang lain. Hasil survey semua partai, itu rasional, ilmiah surveynya, ” ujarnya .
TIDAK AMBIL GAJI DAN DANA OPERASI
Rahmad juga menegaskan, selama menjabat Wakil Wali Kota Balikpapan tidak pernah mengambil gaji maupun dana operasional (DO). Semua gaji dan dana operasional diserahkan ke yayasan maupun anak-anak fakir miskin yang membutuhkan.
“Selama 5 tahun menjabat di pemerintahan gaji gak saya ambil, gaji itu keluar saya setor ke yayasan dan anak-anak miskin. Biaya dana operasional saya keluar, tapi saya kasihkan ke anak-anak fakir miskin yang sangat membutuhkan ,” ujarnya
Dia menuturkan, komitmennya ingin memimpin Kota Minyak karena ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga biaya yang dikeluarkan selama pilkada Balikpapan, tidak pernah terpikirkan untuk mengembalikannya.
“Sudah komit saya terjun di pemerintahan ini tidak cari sesuatu ,tapi ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi warga. Jadi biaya yang saya kasih keluar tidak pernah berpikir, untuk mengembalikan, karena saya ingin berbuat,” ujarnya
“Uang pribadi saja saya kasih keluar, apalagi uang negara nanti yang memang keperluannya untuk masyarakat. Kita ini sudah biasa mengelaurkan uang pribadi untuk masyarakat, boleh tanya kok bagaimana Golkar sekarang ini bertahan,”
Termasuk kata dia, selama ini sebagai Ketua DPD IIi Partai Golkar Balikpapan mengeluarkan uang pribadi, membiayai ketika kader maju pemilihan legislatif 2019 lalu. “Boleh tanya saja semuanya apakah tidak disubsidi sama ketuanya,” ujarnya
“Makanya saya pesan kepada anggota dewan kalau kamu tidak bermanfaat untuk masyarakat Balikpapan lebih baik kami berhenti jadi anggota DPRD dari Golkar. Saya gak punya kepentingan tapi saya ingin bermanfaat.”
BACA JUGA