Manual, PCR di RSPB Bisa Memeriksa Hingga 40 Sampel Dalam 8 Jam
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – PCR (polymerase chain reaction) alat deteksi covid-19 di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dalam waktu dekat akan bisa segera digunakan. Demikian disampaikan Direktur RSPB Syaful Bahri, Rabu (06/05).
Syaiful mengatakan, awalnya Kementerian BUMN hanya akan mendatangkan 8 unit PCR. Namun kemudian campur tangan Presiden dan akhirnya 18 unit PCR yang didatangkan sehingga RPSB mendapatkan 1 PCR.
“Alhamdulilah dari Kementerian BUMN bisa memfasilitasi alat PCR untuk penempatan Balikpapan. Kami sampaikan disini tadinya itu Kementerian itu hanya mengalokasikan 8 unit,” ujarnya.
“Alhamdulilah berkat campur tangan RI 1 kita bisa dapat 18 unit yang sama di Balikpapan. Ada 2 unit memang yang tinggi (kapasitas periksa sample) saat ini ditempatkan di Jakarta,”lanjutnya.
Menurutnya, alat tersebut maksimal satu kali bisa melakukan pemeriksaan sample hingga 385 spesimen. “Hanya masalahnya ini ekraksi pemisahan kuman yang masuk ke alat tes itu kalau masih menual masih sangat terbatas,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman alat PCR tersebut secara manual bisa melakukan pemeriksaan hingga 40 sampel selama 8 jam untuk dua tim. “Itu manual. Kalau dua tim mampu 80 sampel, dalam sehari,” ucapnya.
Selain itu lanjutnya, RS Pertamina Balikpapan juga dalam waktu dekat akan mendapatkan alat deteksi covid-19 otomatis yang bisa melakukan pemeriksaan sampel hingga 385 hanya dalam 6 jam. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat datang” ujarnya.
Sementata terkait kesiapan SDM dia menuturkan, rencananya pada Jumat 8 Mei 2020 akan tiba tim teknis di Kota Balikpapan. “Untuk kesiapan SDM untuk manual kita menyiapkan 5 oramg, saya meminta bisa dinaikkan 8 orang,” ujarnya.
“Insya Allah kalau semua berjalan sesuai yang kita rencanakan pada Jumat nanti tim akan datang ke Balikpapan,”katanya.
Sementara terkait perizinan dari Puslitbangkes Kementerian kesehatan (Kemenkes) juga sudah tidak ada masalah “Untuk Puslitbangkes alat-alat kami yang di Jakarta sudah disetujui oleh Kemenkes, jadi sudah tidak ada masalah,” tukasnya.
BACA JUGA