PDAM Balikpapan Manfaatkan Air Bendali Untuk Bahan Baku Air Minum

Waduk Manggar (foto : balikpapanbiker)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Persoalan air bersih masih menjadi permasalahan utama bagi masyarakat Kota Balikpapan. Apalagi pada saat masuk musim kemarau. Karena selama ini PDAM Balikpapan hanya mengandalkan Waduk Manggar dan sumur bor sebagai pemasok utama air baku.

Karenanya dalam jangka pendek  PDAM Balikpapan mempertimbangkan memanfaatkan keberadaan air di sejumlah bendungan pengendali banjir (bendali) sebagai sumber air baku.

Humas PDAM  Balikpapan, Sumarni Sanusu mengatakan pemanfaatan air di bendali dapat menjadi alternatif jalan keluar dalam jangka pendek. Di Balikpapan  setidaknya memiliki empat bendali. Semua bendali ini dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) III untuk mengatasi banjir.

“Balikpapan ini ada kurang lebih ada 4 bendali yang dibangun oleh BWS dan bedali-bedali itu fungsinya sebagai penyeimbang pengendali banjir.  Kalau hujan ditampung ke situ (bendali), ditahan dulu. Kalau air laut surut maka itu dikeluarkan. Ini nantinya ke depan akan memanfaatkan, ” terangnya (13/1/2016).

Untuk memanfaatkan air bendali tersebut sebagai salah satu alternative air baku, maka PDAM harus mendapatkan ijin dari BWS. Hal ini dikarenakan akan ada perubahan fungsi bendali yang awalnya hanya sebagai pengendali banjir menjadi bahan baku air PDAM.

“Harus izin dari BWS artinya fungsinya bendali tadi sudah berubah fungsi yang tadinya sebagai penyeimbang nanti akan dipakai menjadi bahan baku pengolahan air PDAM, ” terangnya.

Jika PDAM menginginkan alih fungsi maka BWS juga harus mengubah fungsi bendali menjadi multi fungsi yakni sebagai pengendali banjir dan air baku PDAM, sehingga harus ada perubahan pada konstruksinya.

Selain itu, BWS juga harus melakukan beberapa hal sebelum mengalihfungsikan air bendali seperti menghitung curah hujan, membuang sedimen secara rutin dan melakukan kajian atau Feasibility Study (FS) sampai air benar-benar dapat dimanfaatkan sepenunya.

“Jika menginginkan alih fungsi itu maka mereka (BWS) harus merubah fungsi, mungkin yang akan datang membuat bendali tadi multifungsi, Jadi bukan hanya untuk penyeimbang ketika banjir tapi juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku,  konstruksinya juga harus diubah, jadi mereka harus hitung dulu berapa curah hujan tiap bulan,  harus rutin membuang sedimen, membuat kajian  karena jika air diambil maka terjadi penurunan secara mendadak jadi ada batas waktu dan batas air yang diambil, ” jelasnya.

Diakuinya kapasitas air bendali sebagai air baku PDAM, memang tidaklah terlalu besar. Berkisar antara satu hingga dua liter per detik.

“Ini seperti alternative pasokan air baku. Dapat dimanfaatkan untuk lingkungan sekitar ketika terjadi kerusakan jaringan atau pada saat musim kemarau,” tandasnya.

Andi

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.