Top Header Ad

Pedagang Pasar Rapak Merasa Tak Diperhatikan Pemkot Balikpapan

Para Pedagang Pasar Rapak Balikpapan bertemu pengelola Plaza Rapak, karena pasar ditutup

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Para Pedagang Pasar Plaza Rapak Balikpapan mengaku kecewa, karena bukan saja mereka tidak bisa berjualan karena sementar ditutup, namun juga rekan mereka yang positif covid-19 tak diperhatikan.

“Harusnya dikasih dispensasi, ini main tutup (pasar),” ujar Wakil Ketua Pedagang Lantai 1 Plaza Rapak Roni dan rekan-rekannya kepada awak media, Sabtu (01/08).

Bahkan kata dia, pedagang yang positif covid-19 hanya dicek darahnya kemudian langsung disuruh pulang dan isolasi mandiri. “Yang positif corona itu diisolasi pemerintah, dikasih vitamin, dikasih suplemen biar cepat sembuh,” ujarnya

“Ngeceknya dari yang positif disuruh ke rumah sakit diambil darahnya disuruh pulang, tidak ada dikasih obat, dikasih vitamin, dikasih minum pun, iya yang positif. Disuruh di rumah gak boleh keluar-keluar, siapa yang kasih makan dia,” sambung pedagang lain.

Sementara para pedagang harus menafkahi keluarganya. Disisi lain mereka tidak memiliki pemasukkan karena harus menjalani isolasi. “Harusnya yang positif itu sudah langsung ditangani pemerintah, pagi kesini (positif) jalan gak pake masker,” ujar Roni.

“Mengeluh dia siapa yang kasih makan kalau dilarang keluar, mereka punya anak. Disuruh diam di rumah, gak diperhatikan sama pemerintah yang positif ituYang positif itu. Cuma disuruh cek, abis itu disuruh pulang lagi, tinggal di rumah dulu, gak ada kompensasi, gak ada dikasih makan, Obat vitamin atau apa, jangan kan vitamin air putih saja gak dikasih,” katanya mengeluh.

Kata dia, rata-rata para pedagang di lantai 1 adalah pedagang sayur dan buah-buahan. Sehingga hingga tidak jualan maka akan busuk . “Apalagi lantai dasar ini yang terdampak, mayoritas penjual sayur, buah-buahan. Itu kalau sampai 3 hari gak jualan mereka busuk semua jualannya. Jadi jualan habis, uang habis, uang dari mana makan,” tandas pedagang.

Apalagi kini mereka tidak bisa masuk ke lapak masing-masing setelah pintu utama dikunci. Padahal mereka sangat berharap, bisa kembali berjualan. “Gak bisa orang, lampu koridor dimatikan, yang pengelola punya koridor dimatikan. Kalau di dalam agak terang, lampu toko yang nyala, jadi ada cahaya yang keluar. Cuma gak bisa dibiarin begini terus.” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.