Peduli Lingkungan Balikpapan Hash House Harriers Gelar Bersih-Bersih Pantai
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Klub lari lintas alam Balikpapan Hash House Harriers (BHHH) menggelar acara bersih-bersih pantai, Minggu (10/10/2021) pagi.
Hujan lebat yang turun di awal pukul 07.00 sempat menunda kegiatan. Namun begitu hujan reda, para hasher (sebutan pelari lintas alam ala has) berdatangan di Pantai Monpera dan langsung beraksi memunguti sampah di sepanjang pantai dan mengumpulkannya di kantong-kantong plastik.
“Ini wujud syukur kami dan kita semua karena keadaan Balikpapan yang semakin baik setelah dua tahun ini menghadapi keterbatasan akibat wabah Covid-19,” ujar panitia acara, Pentil Merah, Minggu (10/10/2021).
Balikpapan kini berada di Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 di mana masyarakat sudah diizinkan beraktivitas terbuka di tempat umum walaupun masih harus dalam protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Mereka dibagi orang menjadi dua kelompok besar, satu bergerak ke utara hingga pagar tembok proyek reklamasi Sea View dan satu lagi ke selatan hingga muara parit besar Prapatan,” jelas Pentil Merah.
Selama aksi juga bergabung para pengunjung Monpera dan turut mengumpulkan sampah di pantai. Menjelang siang, terkumpul 30 kantong sampah, atau lebih kurang 100 kg plastik, kertas, dan lain-lain.
“Satu pickup penuh,” kata Outhouse, hasher senior dan lama menjadi Grand Master (GM) BHHH.
Sampah dari laut dan pantai itu kemudian dibuang ke TPS Prapatan. Menurut Pentil Merah, kegiatan ini merupakan kegiatan selingan BHHH dan dijadwalkan digelar sebulan sekali dengan berpindah-pindah tempat.
“Bulan depan kami gelar di Pantai Manggar,” ujarnya.
Diketahui Klub lari lintas alam Balikpapan Hash House Harriers berdiri sejak Juli 1975. Pada awalnya para pelari, termasuk para pendirinya, adalah para ekspatriat yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan jasa pengeboran minyak. Namun kemudian keanggotaannya meluas dan siapa saja yang gemar berolahraga lari lintas alam dan secara hash, boleh bergabung.
“Secara hash itu maksudnya antara lain kita berlari mengikuti tanda yang sudah ditentukan. Jadi larinya dalam jalur tertentu,” jelas PG, ekspatriat asal Prancis.
Dengan menempuh panjang trek atau jarak tempuh bervariasi, mulai dari terpendek 6 km hingga 12 km lebih. Sesuai namanya lari lintas alam, maka sebagian besar trek mengikuti bentang alam, naik turun bukit, menempuh semak belukar dan kebun dan hutan, menyeberang parit dan sungai atau memintas rawa.
“Yang menyenangkan, setiap minggu, jalurnya berpindah-pindah sehingga treknya selalu berbeda. Itu bikin kita tidak pernah bosan,” tutupnya.
BACA JUGA