Peduli Stunting, Sumber Rejo Pasarkan Cimi-cimi Kangkung Sampai ke Minimarket Ternama


BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com—Kelurahan Sumber Rejo mulai pasarkan produk panganan olahan andalannya, yaitu cimi-cimi kangkung. Cimi-cimi ini mulai dikenalkan sejak enam bulan lalu, atau bertepatan pada HUT Kota Balikpapan di ajang lomba kreasi makanan pada Februari 2019.


Lurah Sumber Rejo Balikpapan Tengah Umar Adi mengatakan pihaknya memilih kangkung sebagai bahan olahan makanan sebagai bentuk kepedulian terhadap tingginya kasus stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak. Satu penyebab anak mengalami stunting adalah akibat kekurangan zat besi pada tubuhnya.

Kata Umar, tanaman kangkung kaya akan zat besi sehingga jika dikonsumsi oleh anak akan mencegah dampak stunting tersebut.

“Anak-anak ini kan kalau disuruh makan sayur seperti kangkung, itu susah. Jadi cimi-cimi kangkung ini agar anak-anak kita mau makan sayur, kebutuhan zat besi nya tetap terjaga. Kangkung ini gizinya cukup tinggi,” kata Umar.

Kangkung sendiri mudah didapatkan di Sumber Rejo. Wilayah ini memiliki kebun kangkung seluas 1.07 hektar yang berada di RT. 40. Dari situlah warga RT. 40 mengolah beragam makanan berbahan kangkung, satu diantaranya menjadi cimi-cimi.

“Selain cimi-cimi, kangkung juga kita buat untuk tambahan es pisang ijo dan sebagainya,” ujarnya.

Inovasi warga di RT. 40 Sumber Rejo mendapat apresiasi dari beragam pihak, seperti minimarket Alfamidi. Alfamidi saat ini turut memasarkan produk cimi-cimi kangkung tersebut, setelah kemasan produk dibuat lebih menarik.

“Alfamidi sudah mulai memasarkan. Nanti resminya kerjasama ini saat peresmian kampung kangkung menjadi Wisata Edukasi Kang Bejo pada Minggu empat Agustus ini.” ujarnya.

Adapun kepanjangan dari Kang Bejo adalah Kangkung Sumber Rejo. Dilokasi ini terdapat kangkung yang ditanam di sejumlah petak sawah da nada juga kangkung yang ditanam secara hydroponik. Selain itu, terdapat pula penangkaran tauge untuk melengkapi sajian dari lokasi wisata tersebut. Dengan demikian pengunjung juga bisa dapatkan pelajaran menanam di media hydroponik. Sementara tauge, bagaimana membuat dan merawatnya dari biji jadi kecambah.

“Target kita adalah bagaimana kampung kangkung ini sebagai wisata edukasi dan dikenal sebagai ikon Balikpapan Tengah dan juga peningkatan pemberdayaan masyarakat agar punya nilai lebih. Karena kami memberdayakan dasawisma, ketua RT, posyandu, kader lingkungan, termasuk warga dan petani setempat,” jelas Umar.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.