Top Header Ad

Pelaku Industri Pariwisata Diminta Perketat Mitigasi Destinasi Wisata Antisipasi Perubahan Cuaca

Pantai Manggar / inibalikpapan
Pantai Manggar / inibalikpapan

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Llibur Lebaran 2025, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengimbau pelaku industri pariwisata untuk memperkuat langkah mitigasi guna mengantisipasi lonjakan wisatawan serta perubahan cuaca ekstrem, terutama di daerah rawan bencana.

Langkah Mitigasi Kemenpar untuk Destinasi Wisata

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat Imbauan Risk Assessment bagi destinasi wisata dengan tingkat kerawanan tinggi.

“Kami berupaya mengantisipasi segala situasi yang tidak diharapkan. Sebelumnya, Kemenpar juga telah mengeluarkan Surat Edaran terkait penyelenggaraan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” ujarnya, dalam siaran persnya.

Sebagai bentuk kesiapan, Kemenpar berkolaborasi dengan BMKG, BNPB, dan stakeholder lainnya melalui platform Sisparnas (Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional). Platform ini menyediakan micro-site edukasi manajemen krisis serta informasi cuaca terkini di berbagai destinasi wisata.

“Melalui kerja sama dengan BMKG, wisatawan dapat memantau kondisi cuaca secara real-time di destinasi tujuan mereka,” tambah Hariyanto.

Selain itu, sejumlah daerah seperti Yogyakarta dan Bintan telah mengaktifkan Posko TIC (Tourist Information Center) sebagai pusat informasi wisatawan.

Terkait dengan kesiapsiagaan bencana, Kemenpar fokus pada mitigasi hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir bandang, serta risiko vulkanologi di destinasi wisata pegunungan.

“Kami telah bekerja sama dengan PVMBG untuk memantau destinasi di lereng gunung berapi,” ungkap Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenpar, Fadjar Hutomo.

BACA JUGA :

CHSE dan Keamanan Wisata Jadi Prioritas

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar, Rizki Handayani, menegaskan pentingnya penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental sustainability) guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan.

“Perubahan iklim semakin nyata, dan kami akan menyusun pedoman khusus untuk menangani keselamatan wisatawan saat terjadi cuaca ekstrem,” ujar Rizki.

Menurut Kementerian Perhubungan, proyeksi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146 juta perjalanan, dengan dampak ekonomi hingga Rp375,2 triliun.

Digitalisasi Pariwisata Melalui Tourism 5.0

Menteri Pariwisata menugaskan Deputi Pemasaran untuk mengembangkan Tourism 5.0, yang berfokus pada digitalisasi promosi pariwisata dengan kecerdasan buatan (AI). Saat ini, pengembangan website Indonesia.travel telah memasuki fase pertama, menghadirkan tampilan lebih imersif, informatif, serta ramah pengguna.

“Kami ingin memastikan situs ini menjadi gerbang utama bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih jauh destinasi Indonesia,” kata Rizki.

Tantangan Keamanan Destinasi Wisata

Dalam pertemuan tersebut, Kemenpar juga menyoroti sejumlah isu, termasuk penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo. Hariyanto menegaskan bahwa penegakan hukum sepenuhnya berada di bawah kewenangan aparat terkait, sementara Kemenpar akan terus berkoordinasi untuk memastikan pengelolaan destinasi tetap berjalan sesuai regulasi.

Di sisi lain, Kemenpar juga menyoroti insiden tenggelamnya tiga kapal wisata di Labuan Bajo, Nusa Penida, dan Gili Trawangan. “Kami akan terus memantau dan memastikan layanan wisata yang aman melalui dinas pariwisata dan lembaga terkait,” ujar Fadjar.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses