Pelaku Sindikat Curanmor Diciduk Petugas Saat Tidur

Ilustrasi / salah satu pelaku curanmor yang berhasil diamankan polisi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com-Empat dari lima unit kendaraan hasil tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) berhasil diamankan petugas Jatanras Polres Balikpapan.

Selain itu polisi juga berhasil meringkus seorang tersangka bernama Tri Khanti Wahyu Jatmiko warga Mekar Sari Kelurahan Gunung Sari Ilir Balikpapan Tengah pada Sabtu (6/2) dini hari.

Informasi yang dihimpun Inibalikpapan.com pengungkapan bermula adanya informasi masyarakat yang resah dengan kegiatan pelaku melakukan penjualan sepeda motor curian.

Petugas langsung ambil langkah cepat melakukan pengungkapan. Setelah mengendus keberadaan pelaku, Polisi berpakaian preman menjemput paksa ayah dua anak ini pada saat tidur di rumahnya.

Di dalam rumah pelaku, Polisi mendapatkan barang bukti nomor Plat Polisi. Dari keterangan Tri mengakui bahwa sepeda motor curiannya sudah dijual ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Kepala Urusan Sub Bagian Hubungan massyarakat (Paur Subag Humas) Polres Balikpapan, Iptu D Suharto mengatakan bahwa empat unit kendaraan tersebut dicuri oleh pelaku, di empat TKP yakni jalan A Yani, jalan Siaga, jalan Bunga Rampai dan jalan SMK Pangeran Antasari.

“Jadi tersangka ini mencuri berdasarkan pesanan. Anggota Jatanras sudah mengambil BB di wilayah PPU untuk tersangka penadahnya masih diamankan di Polres PPU,” ujarnya.

Empat BB Curanmor yakni Yamaha Mio KT 2068 ZS, Yamaha Mio 2627 VU, Yamaha Mio GT dan Yamaha MX.

Kepada petugas Tri melakukan aksi curanmor sejak 2014 lalu. Dalam operasinya pria bertubuh kurus ini bersama Fajrun yang kini tengah mendekam di Rutan Balikpapan dengan kasus penganiayaan.
“Saya gantian aja pak, kadang saya yang petik kadang dia (Fajrun,Red),”katanya.

Modus operandinya yakni dengan menggunakan kuncri T.”Pakai kunci T aja pak, cuma 5 menit aja,”akunya.

Saat ini petugas masih melakukan pengembangan karena diduga pelaku tergabung dalam sindikat Curanmor lintas kota.
Tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman di atas 5 tahun penjara.