Pelaku UMKM Balikpapan Harus Beradaptasi dengan Digital Tekhnologi
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sektor UMKM menjadi salah satu yang paling terkena dampak pandemi covid-19. Hingga kegiatan UMKM kita harus bergeser dengan memanfaatkan digital tekhnologi.
Karenanya Ketua Forum Masyarakat Untuk Transparansi (Format) Balikpapan Heri Sunaryo mengatakan, pelatihan-pelatihan yang digelar untuk UMKM adalah bagaimana beradaptasi dengan digital teknologi.
Dia mencontohkan, para pengrajin batik di Pulau Jawa kini mulai bergeser menjual hasil produk mereka memanfaatkan digital tekhnologi. Sehingga kini mereka bisa bertahan dengan berjualan melalui online.
Mereka berjualan pakaian rumah, seperti daster, celana pendek dengan memanfaatkan media sosial dan hasil penjualannya ternyata cukup lumayan. Karena bisa menjangkau wilayah seluruh Indonesia.
Begitu pun yang membuka usaha cafe maupun restauran, mungkin sudah saatnya membuat produk makanan dan minuman kemasan. Apalagi kini Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menerapkan jam malam.
“Karena sekarang bisinis penjualan melalui online, sekarang luar biasa dan terus meningkat,” ujarnya.
Sehingga pelaku UMKM di Kota Balikpapan juga harus bisa memanfaatkan peluan tersebut. Membuat makanan dan minuman olaharn dari rumah. “Harus bisa membaca peluang usaha saat pandemi,” ujarnya.
Bahkan kata dia, jenis usaha seperti bunga hias, ikan hias juga menglami tren yang bagus. Dengan memanfaatkan media sosial. Padahal, rata-rata sebenarnya hanya hobi, tapi justru menguntungkan.
“Mungkin karena masyarakt sekarang lebih banyak di rumah, Jadi masyarakat jarang pelesiran, lebih banyak waktu,” ujarnya.
Dia pun berharap, Pemerintah Kota Balikpapan menggelar pelatihan bagi pelaku UMKM khususnya bagaimana memanfaatkan digital tekhnologi untuk mengembangkan bisnis. Meski hanya dari rumah.
BACA JUGA