Pelatihan Bagi Warga Miskin Sepi Peminat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan hingga kini belum bisa melaksanakan pelatihan bagi warga miskin khususnya untuk tata boga, menjahit maupun servis alat pendingin yang akan digelar di BLKI.
Kepala Dinas tenaga Kerja Kota Balikpapan Tirta Dewi mengatakan, minimnya peminat menjadi penyebab belum digelarnya pelatihan. Karena masih berkkoridnasi dengan kelurahan untuk mencari peserta yang mau ikut pelatihan
“Khusus untuk pelatihan ahli alat pendingin kan kuotanya 12 orang dan ini baru ada 10 orang saja yang datanya ada sama kami. Kalau menjahit dan tata boga justru belum ada sama sekali,” ujar Tirta Dewi
“Mudah-mudahan ada tambahan peserta dari Dinas Sosial dan ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan,”
Menurutnya, pelatihan tersebut digelar sesuai masukkan dari masyarakat, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Namun belakangan kesulitan mencari peserta yang mau ikut pelatihan.
“Dari situlah kita mengakomodir pelatihan untuk warga miskin tersebut. Tapi sekarang malah susah mencari warga yang mau bergabung, kita jadi repot,” ujarnya.
“Kuotanya tidak banyak, cuma 16 orang per kelas. Jadi kami butuh 48 orang peserta untuk menggelar pelatihan yang dibagi menjadi tiga kelas,”
Dia mengatakan, karena minimnyaa peminat pelatihan, sehingga memperpanjang waktu pendaftaran perserta termasuk berkoordinasi dengan Dinas UMKM dan Dinas Sosial, disamping pihak kelurahan..
“Saya akan komunikasikan dengan staf, sudah sejauh mana peserta telah terakomodir sehingga bisa segera dilakukan pelatihan. Mudah-mudahan ada perkembangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, harusnya pelatihan digelar pada triwulan kedua namun sayngnya justru hingga memasuki triwulan ketiga justru sepi peminat. Sehingga terancam akan dirasionalisasi dalam APBD Perubahan.
“Kan anggarannya variatif ya, karena pelatihan berbasis kompetensi seperti keahlian alat pendingin maka 1 orang dianggarkan Rp7 juta. Kalau tata boga dan menjahit itu bervariasi lagi. Pelatihan ini juga gratis dan peserta diberi uang saku,” ujarnya.
BACA JUGA