Pembangunan Fisik Jembatan PPU-Balikpapan Tahun Ini
BALIKPAPAN. Inibalikpapan.com – Pembangunan jembatan PPU-Melawai Balikpapan secara umum tidak ada masalah signifikan. Masalah tinggal mengenai trase di Balikpapan.
Saat ini masih perlu dikordinasikan dengan pemerintah kota Balikpapan dan pihak terkait.
“Masih perlu kordinasi dengan Balikpapan, Pelindo yang katanya mau reklamasi, Pertamina, angkatan laut tapi pendetailan sudah fokus disisi Balikpapan. Kalau di Penajam sudah tidak ada masalah,”kata Dirut PT Waskita Toll Road Ir Herwidiakto usai pembahasan trase jembatan PPU-Balikpaapn di Le Granduer, tadi sore di Balikpapan (4/5/2016j
Dalam rapat yang dilaksanakan di hotel Le Granduer dihadiri jajaran waskita Roll road, Wakil bupati PPU Mustaqim bersama jajarannya, Bappeda Kaltim Zairin Zaini, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh bersama wakil Sabaruddin Panrecale, Bappeda Kota Balikpapan Sri Surtiningsih, dan Tara Alorante KepalabPU kota Balikpapan, Konsultan pembangunan jembatan dan Basic Design Jembatan anak perusahaan dari ITB.
Sebelum dilakukan pembangunan saat ini sedang dilakukan pendetailan desain dari yang paling optimal dan efisien oleh pihak konsultan “karena kita sebagai investor ini nanti ditolkan supaya biaya investasinya tidak terlalu tinggi dong. Kita harapkan lalulintas yang terjadi juga maksimal,” tuturnya.
Rencana pada bulan depan akan dilakukan penandatangan Perjanjian Usaha Patungan (PUP00dengan tiga daerah bersama Waskita.
“Akan selesai dalam satu bulan ini dan akan diproses sebagai pemrakarsa dari Kementerian. Kalau PUP selesai kita lanjutkan proses segala perizinan sebagai pemrakarsa, kalau sudah ada legalnya kita persiapan RU plan, penlok dan lain-lainya. Nah DED itu nanti kalau sudah ada tender investasi sekarang baru pada basic design mempertajam kelayakan nilai, kontruksi jembatan,” jelasnya.
Diharapkan nantinya pelaksanaan fisik dapat dilakukan pada tahun 2016 ini dengan memulai pembangunan dari penajam mengingat sudah tidak ada masalah lahan di area PPU.
Estimasi biaya diperkirakan sekitar Rp5,4 triliun dengan panjang jembatan 6,4 km dengan lahan tidak ada masalah maka jangka waktu pembanguann sekitar 3 tahun.
Untuk ketinggian jembatan bagi kepentingan pelayaran sekitar 50 meter, dengan bentang panjang antara 300-800 meter.
“Clearence ini sudah clear dari Kementerian perhubungan tadinya inikan polemik,”ujarnya.
Menyinggung skema pendanaan, waskita akan melibatkan perbankan dan equiti namun dalam pembagunan ini juga terdapat konsorsium atau Perjanjian Usaha Patungan(PUP) yang akan segera diselesaikan. PUP ini melibatkan Waskita dengan Perusda di tiga daerah yakni Perusda Provinsi, PPU dan Perusda Balikpapan
“Perbandingan saya lupa, kalau kita nggak salah kita 55 persen dari total seluruhnya diikuti Penajam, pemerintah provinsi dan Balikpapan,”tukasnya.
Sementara itu Wakil Bupati PPU Mustaqim menyatakan pembangunan ini bukan untuk kepentingan semata PPU namun semangat karena konektivitas antar regional daerah dalam upaya memperlancar arus barang dan jasa termasuk orang.
“Yang lewat itu bukan hanya orang penajam tapi juga bisa orang Paser, Kubar, Kalsel bahkan kalteng,” kata Mustaqim.
Dengan pembangunan ini akan memperpendek jarak dan terjadi efisiensi biaya perjalanan. Apalagi saat ini semangat Indonesia ingin membangun dari pinggiran.
“Mohon dipahami disepakati, semangati ini perlu kita sepakati bahwa semangat ini bukan semata untuk Penajam. Saya agak risih juga katanya kepentingan hanya untuk penajam. tapi untuk kita semua. Kalau ini terbangun syahwat berpergian ek Balikpapan akan luar biasa,”ujarnya.
Menyinggung konsorsium yang akan dibentuk oleh PT Waskita Karya dan tiga perusda, Mustaqim menjelaskan nantnya daerah menyerahkan uang melalui perusda. Penyerahan ini tidak sekaligus berdasarkan besarnya pemegang saham.
“Tidak setor langsung sebesar itu. Nominal saham segitu tapi setoran tidak sekaligus. Kayak bikin rumah Rp500 juta kan buat pondasi dulu nanti nambah lagi untuk kontruksinya. Diperjalan bisnis to bisnis mungkin saja ada pihak ketiga yang ikut sharing yang gabung di konsorsium,”terangnya.
Dia menambahkan fisik pembangunan akan dilaksanakan setelah seluruh clear seperti DED, amdal dan persyaratan semua.”Kta harapkan tahun ini. Kalau kita ibaratkan waskita itu gatel kakinya dah mau kick off tinggal nendang bola aja,” tukasnya.
BACA JUGA