Top Header Ad

Pembangunan Jembatan Layang Sudah Diperjuangkan ke Pusat Sejak 2014 Tapi Kandas

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Meski sudah beberapa tahun melakukan perjuangan pembangunan jembatan Layang muara Rapak ke Kementerian PU kerap gagal, DPRD kota bersama Pemerintah kota akan terus berupaya memperjuangkan aspirasi ini. DPRD dan Pemerintah bersama masyarakat menilai pembangunan ini mendesak dilakukan.

Ketua DPRD Kota Abdulloh menegaskan bahwa pembangunan jembatan layang mendesak untuk direalisasikan meskipun sudah beberapa kali, usulan tersebut disampaikan kepada pemerintah pusat.

“Beberapa tahun lalu (2014) sudah kaji fly over disana tapi kembali permasalahan karena itu jalan Provinsi oh nasional ya tambah berat lagi itu. Tapi kalau saja itu diberikan ke provinsi atau kota kita masih bisa menganggarkan pembangunan. Nasional berarti harus APBN. Ini memang harus kita dorong terus,” tandasnya kepada media (10/5/2016).

Berdasarkan DED jembatan layang Muara Rapak dan Simpang Dam menelan Rp500 miliar. Namun perioritas untuk Muara Rapak. Sejumlah usulan pemkot yang diajukan ke pemerintah pusat mulai dari fly over Muara Rapak, MT Haryono, jembatan penyeberangan kampung baru-Kariangau, namun tidak ada satupun yang berhasil.

“Sulit sekali memang. Bolak balik kami membawa langsung, menyurat, mediator juga sulit sekali. Jadi ini tergantung pusat kalau pusat menganggarkan bisa saja. Tahun ini kami lagi coba lagi mengajukan untuk fly over rapak dan dam. Mudah-mudahan ada respon dari pusat,” ujarnya.

Dia minta juga kepada Media massa untuk menyuarakan penting dan periortasnya pembangunan fly over Muara Rapak karena seringnya kecelakaan berulang terjadi.
“Termasuk juga yang tanjakan di MT haryono kecelakaan sering terjadi . Tolong ini media ikut disuarakan agar pusat mendengarlah dan membantu kita,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Politisi Golkar ini meminta agar pemerintah kota lebih mempertajam perwali mengaturan jam operasional kendaran truk/kendaraan besar. Karena pada prakteknya masih terjadi kasus yang tidak diharapkan seperti kecelakaan di di kilometer nol Muara Rapak pada 8 Mei lalu. Termasuk dilakukan pengawasan truk berat yang masuk kota Balikpapan.

“Kita minta ini perwali ini dipertajam lagi dan jangka pendek lagi dishub harus lakukan pengawasan yang lebih ketat kepada kendaraan berat yang melintas. Coba ini dilakukan bersama dengan petugas kepolisian,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.