Pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu Tahun 2025, Sekarang Masih Urus Perizinan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu, Balikpapan Barat dipastikan tidak sesuai jadwal. Penyebabnya menyangkut kepastian lahan yang sempat dipersoalkan beberapa warga sehingga pengurusan perizinan juga terhambat. Pembangunan fisik diperkirakan akan dimulai pada 2025 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiati mengatakan pihaknya terus melakukan upaya persuasif kepada masyarakat tentang pentingnya keberadaan rumah sakit sayang Ibu di Balikpapan Barat. Meski ada persoalan lahan namun sdiyakini sekarang ini status lahan telah clear.
“Lahan sudah clear cuma kasihan tempatnya ya pinggir jalan. Ya memang karena dihalangi terus maka kita lanjutkan tahun depan. apa boleh buat,” ujar Alwiati, Senin (28/10/2024).
Menurutnya tidak mudah membangun rumah sakit. Terutama dibutuhkan kesiapan lahan dan perizinan serta anggaran. Belum lagi penerimaan masyarakat yang kadang tidak sama. Oleh karena itu wajar jika pembangunan tidak sesuai jadwal.
Namun Alwi optimis pekerjaan fisik rumah sakit Sayang Ibu dapat dimulai di 2025 nanti. “Kami optimis tahun depan baru bisa (bangun). Karenakan tidak gampang menganggarkan tapi masyarakat nuntut ada rumah sakit tapi giliran kita bangun dia mengganggu,” ucapnya.
Baca juga :
Selesaikan Sejumlah Perizinan
Alwiati juga menekankan bahwa pihaknya terus menyelesaian sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Rumah Sakit Sayang Ibu. Seperti amdal lalin karena berada pinggir jalan R Suprapto. Juga penyelesaian izin ketinggian, izin lingkungan dan lainya.
“Anggaran yang ada yang kembali lagi. Tahun depan urusannya pembangunan saja belum operasional padahal kan rencananya operasional tahun depan,” tandasnya.
Diketahui, Rencana pembangunan RS di Balikpapan Barat merupakan program pemerataan penyediaan fasilitas kesehatan masyarakat di tiap kecamatan. RS Balikpapan Barat ini akan dibangun di lokasi yang baru dan statusnya menjadi rumah sakit umum daerah.
Pembangunan rumah sakit Balikpapan Barat menelan anggaran Rp125 miliar. Semula direncanakan pembangunan tahun jamak namun menjadi tahun tunggal karena ada persoalan lahan. Pada 2024 ini dialokasikan senilai Rp125 miliar, yakni untuk pembangunan fisik RS Tipe C tersebut. Anggaran 125 miliar dipastikan dikembalikan untuk selanjutnya dialokasikan kembali pada 2025.